Roni masih sedikit ragu, hanya saja perempuan yang di depannya sungguh menakjubkan. Seperti kedatangan durian runtuh. Dapat cantiknya, dapat traktiran baju bagus dan juga dapat makan malam romantis.
Membayangkan saja masih belum bisa diperkirakan. Mungkin ini salah satu doa ibunya yang diijabah. Mengingat ibunya Roni selalu mengatakan untuk memiliki perempuan yang bisa dimiliki hartanya.
Roni hanya menikmati makan malam dengan indah. Bahkan sesaat melupakan Mosa. Baginya, Tina jauh lebih cantik daripada Mosa. Pekerjaannya juga mapan.
Roni mencuri pandang Tina yang sedang makan itu. Ternyata hal itu disadari oleh Tina.
"Kamu kenapa, Ron?" tanya Tina.
"Oh, nggak apa-apa. Maaf," sahut Roni salah tingkah.
"Kamu bingung ya? Aku sampai mengajak kamu makan malam begini?" sanggah Tina.
"Ya, iya. Memang aku bingung. Tapi aku juga tidak keberatan kok,'' sahut Roni.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com