webnovel

Dari Kaisar Agung Berhati-Pedang

Kaisar Pedang Suci tampak terintimidasi oleh kata-katanya.

Dia menggertakkan giginya sebelum menjawab, "apa kau yakin dapat melepaskan selusin gerakan dengan kekuatan penuh?"

"Mengapa tidak? Apakah aku terlihat seperti pria tua yang tidak memiliki kekuatan lagi?" Qin Yuan menjawab dengan pertanyaan.

Menggunakan kekuatan penuhnya memang berbahaya untuknya karena itu juga bisa menguras masa hidupnya.

Tapi dia dapat membelinya lagi dari System.

Dan dia tidak akan rugi karena misi-misi yang diberikan System.

Melihat daftar misi yang muncul, senyumnya menjadi lebih lebar.

[Lukai Kaisar Pedang Suci, anda akan mendapatkan 500 Point Karma dan 250 Point Pesona.]

[Setiap satu luka tambahan akan meningkatkan hadiah anda menjadi dua kali lipat. Misi akan berhenti setelah sepuluh kali.]

[Bunuh atau tangkap Kaisar Pedang Suci, anda akan mendapatkan 10.000 Point Karma dan 5000 Point Pesona.]

[Bunuh atau tangkap Naga Lautan Ungu, anda akan mendapatkan 2.000 Point Karma dan 1.000 Point Pesona.]

[Bunuh atau tangkap Biksu Tanpa-Arah, anda akan mendapatkan 2.000 Point Karma dan 1.000 Point Pesona.]

[Bunuh atau tangkap Leluhur Asap, anda akan mendapatkan 5.000 Point Karma dan 2.500 Point Pesona.]

Kaisar Pedang Suci berpikir senyumnya adalah karena dia sedang memikirkan rencana untuk menangkapnya. Dia mundur selangkah lagi dan menarik nafas panjang.

"Bintang Abadi, kita bisa berhenti selama kau mengembalikan cucu perempuan ku dan kedua jenderal ku," ucapnya.

"Hahaha konyol." Qin Yuan tertawa. "Apa kau pikir kau memiliki kualifikasi untuk mengatakan itu? Oh, aku ingat kau mendapatkan sesuatu dari Gua Hantu Abadi, berikan itu kepada ku, aku akan mengembalikan mereka kepadamu."

Qin Yuan hanya mengatakan itu dengan santai karena seseorang telah mengatakannya kepadanya. Apa itu, dia juga tidak yakin. Tapi entah mengapa ekspresi Kaisar Pedang Suci menjadi sangat dingin.

"Bagus, Bintang Abadi, kalau begitu izinkan aku melihat kekuatan mu, tolong tunjukkan kepada dunia apakah kau masih pantas untuk ditakuti."

Bang... Bang... Bang...

Kesembilan pedang di belakangnya segera memancarkan cahaya emas.

Langit terkoyak sementara bintang-bintang menghilang. Mereka melepaskan gelombang kejut yang membuat Benua Seribu Bintang sedikit retak.

Qin Hu Qin Lei, Naga Lautan Ungu, Biksu Tanpa-Arah, mereka semua didorong cukup jauh oleh gelombang kejut itu. Hanya Su Mei dan Leluhur Asap yang dapat tetap di tempat.

"Terlalu kuat, mungkin sulit menemukan lawan yang setara dengannya di tahap kesembilan," ucap orang-orang yang sedang menonton.

Di mata kebanyakan orang, kekuatan Kaisar Pedang Suci adalah kekuatan tertinggi yang dapat menghancurkan apapun, tak terkalahkan di mana pun.

Namun, Qin Yuan hanya tersenyum saat dia melihat kesembilan Keilahian miliknya.

"Sembilan Keilahian, atau 99 Buah Saint yang terintegrasi, mereka kuat, hampir mencapai puncak. Tapi bagi ku yang berada di puncak, segalanya tetap di bawah."

Whoosh... Whoosh... Whoosh...

Satu persatu, Buah Saint miliknya melompat keluar, setiap satu yang keluar menciptakan ledakan di semua lokasi seolah-olah langit sedang runtuh.

Ketika mereka semua muncul, mata Qin Yuan memancarkan cahaya putih, mereka sepertinya dapat menerangi dan melihat setiap rahasia dunia.

Dia melambaikan tangan ke langit. Langit yang menjadi siang karena cahaya Keilahian Kaisar Pedang Suci menjadi malam lagi. Dan kali ini adalah malam di mana bintang-bintang seperti butiran pasir pantai, mereka menutupi langit sehingga itu menghilang.

Wajah Kaisar Pedang Suci langsung berkedut. Dalam sekejap, dia mulai tampak ragu.

"Apa? Apakah kau di sini hanya untuk pertunjukan?" Tanya Qin Yuan saat dia muncul di depannya.

Dengan tergesa-gesa, Kaisar Pedang Suci menebaskan kedua pedangnya ke arahnya, mereka penuh dengan cahaya emas.

Namun, dia hanya menanggapi dengan mengirim tinjunya.

Bang...

Kedua pedang itu hampir terlempar dari tangan Kaisar Pedang Suci sementara dia sendiri terlempar ribuan kilometer ke belakang.

Tangannya yang memegang gagang pedang itu bahkan terkoyak.

Ding

[Anda melukai Kaisar Pedang Suci sekali, anda mendapatkan 500 Point Karma dan 250 Point Pesona.]

{Point Karma: 970}

{Point Pesona: 10.300}

Ding

[Anda dapat membuka seluruh ingatan anda dengan 500 Point Karma.]

"Oh..." Pesan terakhir cukup menarik minat Qin Yuan, tapi dia memutuskan untuk menundanya dulu.

Dia lalu muncul lagi di depan Kaisar Pedang Suci dan mengirim tinjunya lagi.

Kali ini, dia menghindar dengan cara menembus ruang waktu, muncul jauh dari Benua Seribu Bintang.

Qin Yuan tidak mengejarnya karena dia masih tidak terlihat seperti ingin melarikan diri. Dia mengalihkan tatapannya darinya untuk melirik Biksu Tanpa-Arah dan Naga Lautan Ungu.

Keduanya langsung menggigil begitu menerima tatapan darinya.

"Pedang Suci, cepat lakukan itu..." Naga Lautan Ungu berteriak.

Kaisar Pedang Suci menarik nafas dalam.

Dadanya tiba-tiba bersinar, menyebabkan bajunya robek. Sebuah simbol pedang muncul di dadanya, itu berdengung, seolah-olah memanggil semua pedang.

Dan saat ini, pedang tiba-tiba datang dari berbagai arah, dari Benua Seribu Bintang dan benua-benua lainnya di seluruh Wilayah Bintang. Mereka tidak dapat dihitung dengan angka lagi karena terlalu banyak.

"Sial pedang ku, kembalikan pedang ku?" Banyak yang menjerit karena kehilangan pedang mereka, termasuk para Leluhur yang lebih lemah.

"Teknik apa sebenarnya ini, bagaimana itu bisa memanggil semua pedang di Wilayah Bintang?" Orang-orang bertanya-tanya.

Mereka yang tidak menggunakan pedang bersyukur karena mereka tidak kehilangan senjata.

"System, beri aku informasi tentang teknik itu dan gunakan sisa Point Karma ku untuk umur ku," ucap Qin Yuan pada saat yang sama.

Kali ini, dia benar-benar serius.

[Perintah diterima.]

[5 Point Karma anda digunakan untuk membuka informasi tentang teknik yang digunakan Kaisar Pedang Suci.]

[965 Point Karma anda digunakan untuk masa hidup anda, mereka setara dengan 65 hari masa hidup.]

{Point Karma: 0}

{Umur: 95 Hari sebelum kematian}

...

Qin Yuan menarik nafas panjang sementara matanya menjadi sangat dingin.

Dia menatap ke barat. Dengan suara pelan dia berkata, "Kaisar Agung Berhati-Pedang, apakah kamu juga berniat menjadi musuh ku?"

Tidak ada yang bisa mendengar suara itu, tapi itu menembus ruang waktu, mencapai Benua Pedang.

Tepat setelah itu, Qin Yuan menerima jawaban dari suara yang aneh, tidak terdengar seperti suara pria atau wanita, tapi seperti dengungan pedang.

"Ini hanya hadiah ku untuk hasil kontribusinya terhadap jalan pedang... Aku tidak memiliki urusan dengan mu. Tapi tidak masalah jika kau menganggap aku menargetkan mu."

Qin Yuan, "..."