"Kenapa mas lakuin itu dibelakang aku, kenapa mas?"
"Kemana janji mas selama ini padaku? Kenapa mas dibelakang aku begini?"Bela marah dengan suara bergetar dan air mata terus berlinangan tanpa henti.
Raka masih mencerna apa yang diucapkan dari mulut manis istrinya itu. Jujur Raka tidak bisa fokus mendengarnya. Karena dia lebih fokus pada raut muka Bela yang benar-benar terlihat sedih sekali. Dia paling tidak bisa melihat istrinya sedih dan menangis dihadapannya.
"Hatiku sakit mas. Sakit. Hiksss."Bela menatap wajah Raka dengan penuh air mata.
"Mas ngapain kamu?"tanya Raka dengan polos karena benar-benar tidak tahu maksud Bela.
Plukkk
Bela melempar selembar foto yang sudah diambilnya di sakunya kearah Raka dengan kasar. Puas melempar foto itu, Bela segera beranjak dari hadapan Raka. Dia benar-benar tidak kuat bila terus behadapan dengan Raka.
"Bel?" panggil Raka ketika Bela sudah pergi meninggalkannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com