Kicauan burung mulai menggema di luar kamar Raka dan Bela. Seketika tidur mereka berdua harus terganggu dengan kicauan itu.
"Aaaa." Bela tiba-tiba berteriak ketika kamarnya sudah nampak terang. Itu berarti dirinya terlambat bangun.
"Kenapa?" suara berat Raka menyahuti teriakan Bela yang begitu memekakkan telinga. Wajar saja Raka sampai terbangun secara dia tidur sambil memeluk Bela, jadi bisa dibayangkan bagaimana suara melengking Bela serasa memecahkan gendang telinganya.
"Mas, aku terlambat bangun. Sudah jam 6." disela sela berpelukan dengan Raka, Bela melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.
"Huammm." Raka melepaskan pelukannya di tubuh Bela sembari menatap kaca jendelanya yang terlihat mulai terang.
"Aku harus bangun. Mau masak apa ini coba." Bela buru-buru bangun dan mengikat rambutnya asal di belakang satu.
"Mas, cepatlah mandi. Aku mau ke dapur." ucap Bela sambil menata dasternya yang sedikit berantakan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com