Malam-malam, mau tidak mau Raka meluangkan waktunya untuk menghantarkan Bela membeli martabak. Sepertinya memang makanan itu menjadi salah satu daftar makanan favorit istrinya. Selain dirinya ngidam ingin makan itu, Bela memang suka dengan makanan itu. Buktinya Bela sering makan makanan itu ketika hamil.
"Kita beli dimana ini mas?"Bela cinglak cingluk mencari penjual martabak di pinggir jalan.
"Nggak tahu. Coba kita keliling dulu."Raka fokus membelah jalanan dengan suasana gelap.
"Andai aja yang didepan kompleks rumah jualan ya mas, kita nggak usah cari kayak begini."Bela kecewa disaat dirinya ingin makan martabak malah penjual martabak yang biasa ada di depan komplek rumahnya nggak jualan. Terpaksa dia dan Raka harus mencari penjual martabak di lain tempat. Untung Raka mau menemaninya meskipun sudah malam begini dan waktunya untuk istirahat setelah bekerja hampir seharian.
"Sabar sayang."Raka mengelus perut Bela sambil menyetir berharap istrinya itu bisa sabar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com