Tidak terasa teriknya sinar matahari mulai menyeruak kedalam kamar pasutri yang habis berbaikan tadi pagi. Meski silaunya panas matahari berhasil menyilaukan pejaman mata yang sedang tidur, tapi kedua mata dari si laki-lakinya masih setia terpejam. Ya dialah Raka yang masih pulas tidurnya.
"Astaga dia pulas sekali tidurnya."jari-jemari Bela tergerak mengikuti bentuk alis Raka yang tebal. Sedangkan si empunya terlihat pulas saja tidurnya.
Bela terharu melihat Raka yang masih tidur sambil menindih kakinya untuk dijadikan sebagai guling dan pahanya dijadikan sebagai bantalannya. Sudah sejak tadi pagi atau lebih tepatnya setelah mandi, Raka masih setia tidur dengan posisi tersebut.
Jujur Bela sudah capek karena sudah duduk cukup lama dengan posisi seperti itu. Dia ingin melepaskan diri dari rengkuhan Raka. Tapi dia kasihan pada Raka. Dia tidak mau mengganggu waktu tidur Raka yang benar-benar pulas sekali itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com