Benar benar aku tidak percaya ia menakuti Noe sampai seperti itu. Memang ya kami tidak akan bisa bersatu...
Kami hanya terikat sebuah perjanjian, kalau pun kami tidak terikat. Aku hanyalah manusia monster biasa dan dia akan membunuh ku.
iblis pembunuh...., dasar gadis aneh?
_
Aku berjalan dengan gontai di tempat tidur, dan mulai merebahkan diri.
Tik tok
Tik tok
gadis itu masih belum pulang, aku menatap pintu dengan khawatir. Eh tunggu kenapa aku khawatir...!!
"Sudahlah manis, kenapa sih kamu??" tanyaku memukul kedua pipiku sekeras mungkin.
A..aku benar benar, sudahlah tidur saja!!
Aku tidur,.. berusaha melupakan perasaan aneh yang terselip di dadaku.
_
Aku bangun, tidak ada siapapun. Apa dia tidak pulang kemarin.. ?
Aku menggelengkan kepala, lalu bersiap. Aku ingin mencari Noe. Pasti karena kejadian kemarin Noe akan salah paham.
Bergegas aku melangkah kan kakiku keluar, Sepanjang jalan dan Sekitar gedung sudah kuperiksa...
_
Noe tidak ada !!!
_
Aku menghela nafas dengan khawatir, bisa kurasakan nafasku tersengal Sengal. Apa karena kemarin, ia tidak mau menemui ku lagi??. Apa dia membenciku...???
Apa...aku akan kehilangan mu Noe,..?"
_
Tak tak
Bruk
aku menyentuh dahiku yang sakit dan seketika menjerit senang.
Segera kupeluk tubuh yang sama kecilnya denganku..."Noe..aku ri--"
Bruk
Tak sempat aku mengatakan itu, Noe terjatuh. Lelaki kurus itu terjatuh tepat di depanku.
Mataku terbelalak, angin saat itu terasa begitu dingin. Tubuh Noe terbaring pucat di bawah.
Darah mengucur pelan dari hidungnya. Aku menatap ke depan..
Apa ini..,..?
_
Aku melihat sesosok gadis remaja yang berambut ikat hitam dan sorot mata yang dingin tidak berperasaan.
Dia berdiri tidak jauh dari tempatku. Melihat ku dan memegang sebuah pisau berlumur darah.
Aku merasakan pandanganku terasa dingin, dan putih. Terasa semuanya lenyap dariku.
Kulihat darah dengan hanya diam. Darah juga. Ia tidak berkata apa apa dan mendekatiku.
"Manis..ada apa?", katanya kemudian hendak memegang tanganku.
Plak
Itu mungkin pertama kalinya aku marah, mungkin itu pertama kalinya aku merasakan begitu ketakutan..
Mataku terasa buram, cairan hangat mulai memenuhi ujung mataku.
Tanpa sadar aku berteriak sekencang mungkin,.. memuntahkan semua yang kurasakan.
"Kau ..aku tau kau membenci Noe, ternyata benar kau iblis pembunuh . Sangat kejam..., Bunuh saja aku!!"
Sejenak suasana menjadi mencengkam. Hawa yang kurasakan kemarin semakin menguat.
Saat melihat matanya, aku sadar..
Diriku tidak lebih seekor kutu yang dikasihani. Dia menatapku dengan tatapan rendah.
Dan berkata dengan dinginnya..
"Aku juga sedari bertemu ingin membunuh mu..."
Deg
Oh tuhan kenapa hidupku terlalu sulit?. Aku melihat wajah Noe berkali kali. Wajahnya yang begitu polos dan menderita.
Darah juga, ia selalu melindungi ku, tapi kali ini. Ia membunuh Noe. Aku melihat nya . Darah di pisau itu pasti darah Noe.
Noe..
Aku bisa merasakan perasaan sangat kuat dalam diriku. Kemudian aku mulai menangis.
Plak
"Kau bodoh!!!, bodoh...aku...",..Aku tidak bisa melanjutkan perkataan lagi ..," Sudahlah jangan berhubungan denganku!!!"
Kami bertengkar hebat, kepercayaan yang tanpa sadar tumbuh terhancurkan oleh fakta ia telah membunuh Noe.
Dan sikapnya apa apaan itu, ia bersikap seolah tidak berbuat apa apa.
Tidak bisa dimaafkan, oh ya dia bilang tidak sabar membunuhku. Iblis pembunuh, sebutan yang cocok.
Lagipula kami sedari awal tidak punya hubungan, jadi..aku ataupun dia tidak akan merasakan apa apa.
Tidak ..akan ada yang bersedih ..