"Aku hanya ingin menikmati makan malamku dengan tenang." Gumam Selena Mauriel saat suara ketukan pintu terus terdengar, dan hal itu cukup membuatnya kesal bahkan langsung beranjak meninggalkan makan malamnya dan menuju ke ruang tamu yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat ia duduk sekarang.
"Siapa.... " tanya Selena Mauriel membuka pintu dan langsung bersedekap, bahkan ia masih membawa garpu di tangannya.
"Maafkan Nona muda, jika sudah mengganggu waktu makan malam anda." Ucap seorang pria berpakaian serba hitam bahkan langsung membungkuk. Tidak hanya seorang pria di sana, namun si belakang pria tersebut, sudah berdiri dua orang pengawal yang juga ikut membungkuk.
"Mau apa kalian?" Tanya Selena Muriel dingin dengan tatapan tajamnya, seolah ia tidak menginginkan pria tersebut berada di sana.
"Maaf Nona muda, Tuan besar ingin bertemu anda." Jawab pria tersebut dengan tutur kata sopan dan ramah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com