Heidi terpeleset dan ia terjatuh ke tanah, air hujan yang turun dengan deras mengalir masuk ke mulut, hidung, dan kerah bajunya.
Sulit untuk menggambarkan perasaan Heidi saat ini. Meskipun Heidi tidak begitu merasa kesakitan di tubuhnya, ia tetap tidak berdaya setelah dirinya terjatuh.
"Jangan pikirkan aku. Cepat pergi dan bunuh wanita itu!" teriak Heidi kepada Senja, Heidi bahkan belum sempat memeriksa apa yang membuat tubuhnya terluka.
Tetapi sikap Senja malah semakin membuat Heidi bertambah berang.
Senja tampak ragu-ragu, ia berhenti dan kembali kepada Heidi sambil bertanya, "Nona Heidi, apakah anda baik-baik saja?"
"Dasar gadis bodoh! Kita hanya bisa membalikkan keadaan jika kita bisa mengalahkan mereka. Jika kita tidak bisa mengalahkan mereka, apa gunanya jika kita hanya bisa berdiri dan mematung?" Rasanya Heidi ingin melampiaskan kemarahannya kepada Senja, tetapi ia menyadari bahwa tubuhnya terlalu lelah untuk membuka mulut dan berteriak.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com