"Maaf ni ya non, mungkin sebaik nya nona mandi karena mas Salim sebentar lagi datang, satu lagi beliau paling nggak suka di bantah" ucap bibi Ijah.
"Gimana ya bi, aku malah suka banget membantah" seperti nya kalau nurut itu nggak menantang" ucap Tasya.
"Ya sudah terserah nona saja kalau gitu, saya permisi ya non"
Tasya tak menghiraukan kata-kata bibi Ijah yang seolah menyuruh nya mandi dan menyambut kedatangan salim seperti yang Mecca lakukan dulu apalagi spai di samakan dengan dia.
"Ah aku bukan tipe wanita yang pintar menggoda, ada nya aku ya seperti ini, jika dia bisa menerima kelebihan ku harus nya dia juga menerima kekurangan ku" batin nya.
Tasya masih saja memikirkan sahabat dekat nya. Kini ia tau jika Alia dan Salim memang tak dekat satu sama lain, tapi tetap saja jika di temukan nya gelang Alia di kamar nya membuat hati nya di penuhi pertanyaan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com