"Syukurlah, aku akan datang. Terima kasih sudah repot-repot datang mengundang. Kamu bisa menelponku tanpa harus datang." Ucap Darren lagi.
"Aku sekalian mau ke kantor Dave. Sayangnya Lewis sedang tidak ada di Indonesia." Jack berkata.
"Hmm, ya sudah. Kamu pergilah, mungkin Dave masih ada di kantornya kalau pagi begini." Darren duduk kembali di kursinya. Karena dokumen yang perlu ditandatangani menumpuk dan Andrew mulai menghibahkan semua pekerjaannya pada Ningrum alias Calista, mau tidak mau Darren harus memberikan sedikit wejangan pada istrinya yang menyamar itu.
"Hei, kamu sekretaris baru, apa Andrew akan resign?" Jack melihat kembali perempuan dengan rambut merah menyala itu sedang sibuk mengetik. Ayah Gendhis itu heran kenapa perempuan seperti ini yang dijadikan sekretaris. Disamping warna rambutnya yang seperti permen gulali dan kacamata tebal yang merusak pemandangan, ada tompel pula di atas bibirnya. Sungguh jauh dari kriteria seorang sekretaris dari bos manapun.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com