"Kamu yang memakaikan aku baju? Membuatmu melihat yang tidak seharusnya dilihat." Jawab Dian sambil menatap lesu jendela.
"Bu-bukan aku nyonya, tapi tuan Dave yang memakaikan nyonya baju." Jawab Feni dengan gugup.
Dian terdiam membeku mendengar pengakuan Feni yang membuat hatinya tiba-tiba kosong dan entah ada yang hilang seketika. Apakah itu rasa sedih, kecewa, atau apa. Dian tidak bisa menjelaskan sedikitpun.
"Baiklah, kamu boleh keluar sekarang." Dian berkata. Feni mengangguk sekali dan perempuan muda itu membereskan alat makan bekas majikannya untuk dibawa keluar. Setelah pintu ditutup, Dian mendesah mengeluarkan napas dari bibirnya. Ingin rasanya dia berteriak tapi pasti menimbulkan kehebohan.
Dian pun mengambil bantal untuk menutupi wajahnya. Dan, perempuan malang itu berteriak sekuat mungkin diatas bantal yang menempel erat di wajahnya.
-----
"Apa rencanamu hari ini?" Darren bertanya pada istrinya yang hari ini sudah tidak mual lagi bila mencium bau tajam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com