Dengan wajah garangnya, Calista memberikan tatapan mematikan kepada dua pria jangkung menjulang dengan rahang tegas dan rambut tebal mereka.
Lewis berdeham dan menurunkan kacamatanya sambil memalingka wajahnya ke sisi lain. Sementara Darren menatap Calista dengan pandangan tidak percaya. Perempuan hamil didepannya ini sedetik yang lalu memberikan aura mencekam dan menggetarkan jantungnya seketika. Dia pernah mendapat bentakan dari Darren kala itu. Dan, sekarang kali keduanya dibentak tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berkata,
"Ohh iya, aku lupa. Lewis, kamu telpon Grace apa yang dia inginkan. Sepertinya para polisi tidak bisa berbuat apa-apa." Titah Darren.
"Kenapa harus aku? Kenapa tidak kamu saja? Cih!" elak Lewis malas melakukan apa yang disuruh Darren.
"Kenapa harus dia?"
"Kenapa harus aku?"
Calista dan Darren bertanya secara serempak. Keduanya saling bertukar pandang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com