144
Joe menatapku lurus, matanya seperti menyelidik ke dalam pikiranku. Aku hanya diam menyantap makanan, sepertinya dia tahu ke mana arah pembicaraanku. Siapa yang tidak mengenalku, selain Joe yang sampai tahu hingga hal terkecil.
Ya, aku memang sengaja memancingnya untuk bicara. Aku ingin tahu di mana Pak Anton ditahan saat ini. Karena kakiku sudah bisa dipakai untuk berjalan, itu sebabnya aku ingin menemui Pak Anton.
"Dia aman di polres Cipinang Raya, Dinda. Petugas di sana juga baik-baik," jawab Joe setelah beberapa saat terdiam.
"Oh begitu baguslah, semoga saja dia segera bebas," ucapku.
"Kamu kayanya kangen banget sama dia," kata Joe.
"Kangen sih iya, aku nggak munafik Joe. Belakangan ini emang lagi kangen sama dia," jawabku jujur.
"Doakan saja semua berjalan lancar. Kami semua sedang menyiapkan kejutan untuk Denis," kata Joe tersenyum sinis.
"Kejutan apa, Joe?" tanyaku penasaran.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com