"Kali ini gue udah nggak bisa diam, Sya. Mas Denis udah sangat keterlaluan sama gue," kataku.
"Bener Din, suami yang baik itu gak bakalan dzolim sama istrinya," sahut Danisya.
"Gue tinggal tenang dan kumpulin bukti aja. Kayanya, gue mau pisah aja sama Mas Denis, Sya."
"Dinda, kali ini gue dukung keputusan lo. Perceraian memang sangat dibenci Allah, tapi ketika pernikahan hanya membawa kemudharatan juga Allah tidak akan ridho," kata Danisya.
"Lo mau bantu gue, Sya?" tanyaku.
"Bantu apa? Gue selalu ada buat lo."
"Sementara, lo handel semua pegawai pabrik keripik dan gue handel penjahit konveksi. Setidaknya, gue punya bekal setelah nanti lepas dari dia," kataku.
"Bisa Din, lo tenang aja. Fokus perbaiki semuanya, oke."
"Sya, thanks ya buat semuanya," ucapku yang mendadak emosional.
"Jangan begitu Dinda, kita udah janji bakal sama-sama."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com