webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbain
Pas assez d’évaluations
348 Chs

Flashback

116

"Baiklah, saya mengerti Pak. Saya akan menutup akses komunikasi. Tapi, jika boleh saya berikan saran, pesangon tetap harus diberikan pada Bu Hervina," kataku setelah mendengar semua penjelasan Pak Anton.

"Tapi, dia sudah mencoreng perusahaan ini, Dinda," jawab Pak Anton dengan nada tinggi.

"Maaf, Pak, saya cuma bisa ingatkan saja. Pisahkan antara jasa dan perbuatan, jangan sampai apa yang benar, nantinya malah menjadi salah," kataku.

Pak Anton nampak berpikir, tangannya memainkan sendok. "Baiklah, saya ikuti saran kamu, Dinda. Berikan pesangon segera, saya sudah tidak mau melihat mukanya lagi," ujarnya.

"Baik, saya akan siapkan, Pak," sahutku.

"Urus secepatnya Dinda, tunda saja pekerjaan lain," titah pria bermata sipit itu.

"Baik, Pak," jawabku.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com