webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbain
Pas assez d’évaluations
348 Chs

Dikejar Tante-tante

Tes, air mataku jatuh membasahi pipi. Sebelum mengatakan itu, apa Mas Denis tidak berpikir kalau perkataannya menyakiti hatiku. Mas Denis duduk di sofa ruang tamu, sedangkan aku masih berdiri di belakangnya.

"Makanya kalau emosi itu kontrol, jangan kamu gunakan asal-asalan. Jadinya sekarang kaya gini, aku harus bayar operasi, sedangkan angsuran ke bank nggak boleh telat," cecar Mas Denis.

"Aku nggak ngapa-ngapain Aisha, Mas. Tadi dia cegat aku turun, dia marah karena rencana kamu mau jalan keluar. Aku nggak sentuh dia sama sekali," jelasku melontarkan pembelaan.

"Nggak mungkin juga Aisha jatoh sendiri," tampik Mas Denis.

"Dia orang hamil Mas, bawa perut aja ribet. Ya wajar kalau kepleset," kataku.

"Udahlah, males debat aku sumpah," kata Mas Denis.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com