webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbain
Pas assez d’évaluations
348 Chs

Bertemu Aisha Lagi

188

Perkataan Aisha cukup menamparku dan tersadar, bahwa selama ini rencanaku memang gagal. Kenyataannya Mas Denis tetap jauh satu langkah berada di depanku, aku merasa semakin bodoh setelah mendengar pernyataan ini. Daripada debat aku lebih baik pergi menghindar Aisha yang terus mengikutiku dari belakang dan mengajak bicara mungkin karena belum puas.

"Lo itu kebiasaan ya, selalu menghindari masalah. Kalau belum kelar, diem dulu dong, nggak sopan ninggalin orang," Kata Aisha.

"Saya malas berhadapan sama orang kaya kamu. Nanti bahas apa, larinya malah ke mana aja. Bete tau nggak ish," sahutku kesal. "Kamu nuduh orang nyebelin tapi sendirinya menjengkelkan."

"Bodoh amat, hadapilah dengan baik. Jangan main pergi aja, mau apa sih datang lagi dalam kehidupan kita." Aisha semakin sengit dengan nada nyolotnya.

"Saya tidak pernah mau datang kehidupan ke kalian. Tapi kalian yang selalu mengusik kehidupan saya," balasku kesal,

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com