Setelah menemui Bara di kamarnya, Rania segera bergegas ke kamar yang menjadi tempat Maharani bersiap-siap. Senyum di wajah Rania merekah ketika ia melihat Maharani sudah dalam balutan gaun pengantinnya dan duduk di sofa yang ada di tengah kamar tersebut.
"Wah, siapa ini?" sapa Rania.
Maharani mengangkat wajahnya dan tersenyum pada Rania dari balik veil yang ia kenakan.
"Kamu cantik sekali," ujar Rania.
"Terima kasih, Ma."
"Mana Ella?" tanya Rania.
"Ella lagi ke kamar mandi. Saya yang mau menikah, malah dia yang panik. Daritadi bolak-balik ke kamar mandi," jawab Maharani.
Rania tertawa menanggapi ucapan Maharani. "Kamu sendiri bagaimana? Kamu ngga panik?"
"Bohong kalau saya bilang saya ngga panik. Justru sekarang saya mau cepat-cepat turun. Supaya acaranya cepat selesai biar saya ngga degdegan terus," sahut Maharani.
Rania duduk di sebelah Maharani sembari membelai punggung Maharani. Keduanya saling tatap dan tersenyum. "Tolong jaga Bara, ya," ujar Rania pada Maharani.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com