Maharani melihat pantulan wajahnya di cermin yang ada di hadapannya. Seorang penata rambut masih sibuk merapikan rambutnya. Wajahnya kini sudah dirias. Riasan wajahnya terlihat sangat bersahaja.
Penata rambutnya tertawa pelan melihat Maharani yang nampak asing dengan wajahnya sendiri. "Mbak jarang make up, ya?"
"Ya?" Maharani menatap penata rambutnya dari pantulan kaca yang ada di depannya.
Penata rambut itu tersenyum seraya menatap Maharani. "Kalo saya lihat dari ekspresinya, Mbak kayaknya jarang make up. Keliatan pangling sama muka sendiri."
Maharani tertawa menanggapi ucapan penata rambutnya. "Takjub aja liat muka saya setelah di make up. Biasanya cuma make up alakadarnya aja. Pakai bedak, blush on sama lipstick. Pakai eyeliner aja saya ngga bisa."
"Jadi makin cantik ya, setelah di make up?"
Maharani berdecak pelan. "Kalau itu biar orang aja yang menilai. Kalau saya yang menilai sendiri nanti dikira kepedean."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com