webnovel

Sebuah Berkah

"Aku tidak menyalahkanmu," kata Christian dengan lembut, sambil mengusap air mata Ella. Tatapannya tidak lagi dingin seperti biasanya.

Sepertinya, hanya Ella saja yang bisa meluluhkan hati Christian yang beku.

"Apakah aku dimaafkan?" Ella masih bersandar di pundak Christian dengan posisi yang memelas. Air mata masih mengalir di wajahnya, namun senyum muncul di bibirnya.

Christian memeluknya dan mengelusnya dengan lembut, membuat Ella semakin yakin bahwa ia sudah dimaafkan.

Dalam hati, rasanya ia ingin bersorak-sorai. Ella langsung mencium pipi Christian dan berkata dengan manja. "Aku sangat senang."

Sebenarnya, ia sedikit terkejut. Ia pikir, mendapatkan maaf dari Christian kali ini akan jauh lebih sulit dari ini. Tetapi untung saja. Setidaknya ia tidak perlu berpikir keras lagi bagaimana caranya menyenangkan hati Christian.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com