Di dalam ruang kepala balai, Yoo Joon dan Chung-hee terjebak dalam perdebatan maha dahsyat.
"Coba Kakak pikir, bagaimana cara Yeona mengambil giok? Ini pasti jebakan jahat. Ok, ya, pasti semua jebakan Ok!"
Chung-hee juga heran bagaimana giok warisan keluarga yang tersimpan dalam brankas bisa pindah ke tas Yeona.
"Kak, Yeona tidak bersalah!"
"Diamlah. Lebih baik kamu fokus belajar." Tegas Chung-hee menjawab.
Saking kesalnya, Yoo Joon menendang kursi kayu hingga terbalik. Dia frustasi setelah berjuang berjam-jam berusaha meyakinkan Kakaknya, hasilnya nihil. Amarah yang terkumpul membludak. Dia membentak. "Dasar tolol! Pakai otakmu! Bagaimana bisa Yeona membuka brankas?"
"Lalu Ok bisa?" Sambil bertanya Chung-hee melirik tajam pada adiknya, mengintimidasi, dan berhasil membuat Yoo Joon membisu.
Yoo Joon sadar, Ok tidak punya kode brankas. Hanya Tuan Gao dan Chung-hee yang tahu kode brankas. Sekarang dia bingung harus mendebat apa lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com