webnovel

Rencana Sania

"Sampai aku tua dan mati!" pekik Doni.

"Selama Sabrina masih bernyawa, aku nggak akan menyerah kecuali Allah berkehendak lain," sahut Doni tegas.

Prita dan Dinda tersenyum sinis. Begitupun Bunda Sania yang tidak tahu lagi bagaimana menasihati Doni.

Bunda Sania menatap Sabrina yang masih tertidur dengan pandangan nanar.

"Sabrina, saya nggak tahu apa kamu itu menjadi karunia atau sebaliknya menjadi malapetaka untuk Doni, anakku ...." gumam Sania dalam hatinya.

Doni pun tidak mampu menahan tangisnya melihat wajah sendu Bunda Sania.

****

Sania mengundang Fani untuk datang ke kantornya. Demi menghormati undangan Bunda Sania, Fani pun datang ke kantornya.

"Assalamualaikum," sapa Fani saat memasuki ruangan mewah Bunda Sania.

Wa'alaikumsalam," jawab Sania mempersilakan fani duduk.

"Bunda ingin membicarakan sesuatu, Fani," kata Sania tersenyum.

Tidak lama, Renny, Mama Fani pun datang. Fani dibuat terkejut dengan kedatangan Mamanya ke kantor Bunda Sania.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com