webnovel

Baby,Come'on

"Tidur lah dengan ku, aku kaya raya dan akan ku berikan kamu banyak uang" "Maukah kamu?" tanya Jacob sekali lagi. Jessica hanya terdiam bingung harus menjawab apa. Tak pernah terbayang oleh nya akan di tiduri seorang pria. Jessica bahkan tak pernah mau merasakan itu karna ia masih perawan yang tentu nya ini mimpi buruk bagi nya. "Apa kamu tak percaya aku kaya??" Jacob pun mengeluarkan dompet nya yang tebal, lalu menaruh semua uang beserta kartu Atm nya di atas meja. "Apakah kamu mau sekarang?" tanya Jacob tetapi Jessica tak menjawab apapun. Jessica ingin menolak tapi mulut nya kaku ketika melihat uang yang ada di meja. "Lihat lah ini jika kurang" kata Jacob yang melepas jam mahal nya. Jessica kaget saat melihat merek jam itu lantaran itu bukan jam sembarangan, itu jam mahal yang harga nya ratusan juta. Jacob benar benar menunjukkan betapa kaya dan berkuasa nya dia. "Masih tak mau??" "Baru pertama kali ini seorang gadis lambat menjawab ajakan ku" gumam Jacob yang menyeringai kesal

vinaho_kinaho · Urbain
Pas assez d’évaluations
6 Chs

i'm perfect (4)

"ah..."

Air shower membasahi tubuh Jacob, tangan nya sibuk bermain menyabuni tubuh sendiri.

Entahlah, ini gila!. Bagaimana bisa seorang gadis membuat nya serapuh ini. Jessica terus terngiang ngiang dipikiran nya. Jacob berpikir dia akan segera gila karna hasrat untuk mendapatkan Jessica begitu menyiksa batin nya.

"Akan ku dapatkan kamu bagaimana pun cara nya...." gumam Jacob sambil menyabuni dada nya. Diri nya terus tersenyum sendiri saat memikirkan Jessica.

"Aku tak terima penolakakkan dari mu. Akan ku pastikan kamu jatuh ke pelukkan ku, Nona" Jacob mulai menutup mata mencoba menikmati mandi nya ini.

Pria ini menjadi lemah, dia sedang jatuh hati pada seorang gadis.

"Kau membuat ku gila.." gumam Jacob yang langsung mematikan Shower.

"Kenapa kamu sekejam ini.."

"Aku tak bisa tidur semalaman ini" guman Jacob yang mulai menutupi tubuh nya dengan handuk.

"Tak tahu kah kamu?. Dalam kamus ku tak akan kata penolakkan"

"Jadi tolak lah penolakkan mu itu"

Jacob menarik pintu dan keluar dari kamar mandi nya. Dilirik nya jam sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Jacob pun berjalan ke arah lemari, lalu mengambil pakaian.

Setelah selesai berpakaian, ia mulai mengambil parfum. Di semprotkan nya parfum sebanyak mungkin ke tubuh nya, tak tahu kenapa Jacob melakukan hal segila ini.

Seorang gadis benar benar telah membuat nya tak waras. Ia merasa benar benar pusing belakangan ini lantaran tak mengerti apa yang di inginkan diri nya.

Jacob selalu berpakaian seksi. Ia tak pernah mengancingi pakaian nya dengan benar. Ia sengaja memamerkan dada nya agar terlihat seksi di depan para gadis.

Tetapi Jessica lagi lagi menjadi pikiran nya lantaran tak pernah terbayang di pikiran Jacob bahwa akan ada seorang gadis yang mentah mentah menolak keseksian nya ini.

Jacob pun menelphone Olive, mereka mengatur jadwal pertemuan. 

Pria ini berjalan dengan perasaan yang lebih baik dari sebelum nya. Senyuman terpancar di bibir tak seperti hari hari sebelum nya.

Jacob menaikki mobil nya, menyetir menuju lokasi yang sudah di janjikan. Tak butuh waktu lama, ia segera sampai ke tempat tujuan nya.

"Hey sayang" kata Jacob yang langsung cipika cipiki dengan Olive.

"Kamu seksi sekali" puji Olive yang mata nya fokus ke dada Jacob. Dada Jacob sangat mengiurkan, membuat hati para gadis meleleh.

"Bagaimana dengan tugas mu sayang?" tanya Jacob yang menggoda Olive dengan menaruh tangan Olive ke dada nya lalu lari ke perut.

Jantung Olive berdebar debar tak karuan, tangan nya bisa merasakan begitu sixpack perut pria tampan yang ada di hadapan nya ini. Olive langsung keringat dingin saat pria ini menaruh tangan nya lebih kebawah. Jacob menggoda gadis ini dengan aksi nakal nya.

Olive menatap Jacob dengan tatapan gugup karna ia bisa merasakan sesuatu dari balik celana itu. Olive langsung menarik tangan nya, perasaan terguncang guncang tak karuan.

"Duduk lah cantik" rayu Jacob yang dengan manis nya menarikkan kursi untuk Olive.

Olive mencoba menenangkan diri  lantaran jantung nya masih berdetak tak terkontrol. Ia benar benar bisa merasakan benda itu. Olive jadi makin gugup ketika Jacob dengan nakal nya memainkan bibir.

"Kamu sangat seksi tuan, aku bahkan mau menyerahkan diri ku secara gratis untuk pria sesempurna mu"

"Hanya gadis bodoh yang menolak pria setampan mu ini"

"Tak hanya tampan, kamu juga seksi, sixpack dan kaya raya. Kamu adalah pangeran dunia nyata, aku akan dengan senang hati melayani mu Tuan" kata Olive yang penuh kekaguman terhadap Jacob.

"Tuan jadikan aku milik mu" pinta Olive yang memainkan tangan nya di dada Jacob dengan sangat nakal.

"Kau cantik.." puji Jacob yang kemudian mencolek wajah Olive.

Olive menjadi berbunga bunga karna Jacob merayu nya. Tapi jangan salah! Jacob itu seorang playboy cap kapak yang punya bakat dalam menakhluk nya hati para gadis dalam hitungan detik.

"Jadikan aku milik mu" rayu Olive yang kemudian mencium tangan Jacob. Olive tergiur dengan kekayaan pria tampan ini, tangan Jacob penuh dengan cincin emas.

"Aku akan dengan senang hati melayani mu seumur hidup ku, aku akan setia pada mu" bujuk Olive agar Jacob bersedia menjalin hubungan dengan nya.

"Diam lah sayang" kata Jacob dengan suara lembut seraya menutup mulut Olive dengan jari nya. Olive terdiam dengan perasaan berdebar debar. Siapa yang tahan dengan pria setampan ini.

"Tuan kalau boleh tahu berapa umur mu?" tanya Olive yang penasaran dengan si tampan ini.

"Aku sudah pernah menikah tetapi sekarang balik lajang lagi karna bercerai dan kamu masih bertanya umur ku? aku sudah 37 tahun" kata Jacob sambil menghirap sepuntung rokok di tangan nya.

Olive yang mendengar itu kaget. Merasa tak percaya dengan yang dikatakan Jacob lantaran pesona Jacob mangalahkan umur nya.

"Apakah kamu bercanda Tuan?" tanya Olive yang sulit mempercayai apa yang Jacob katakan.

"Apakah aku terlihat sedang bercanda?" kini Jacob memasang wajah serius dan Olive langsung menunduk terdiam.

"Bagaimana tugas mu?" tanya Jacob yang menghembuskan asap rokok ke wajah Olive. Kini Olive terbatuk batuk lantaran asap rokok tersebut.

"Aku sudah menjalankan tugas ku dengan benar" kata Olive sambil tersenyum.

"Kau yakin?" tanya Jacob dan Olive mengangguk.

"Kamu akan bisa mengendalikan gadis payah itu sekarang, aku meminjamkan nya uang yang kamu berikan pada ku. Sebagai jaminan dia harus tanda tangan menggunakan materai, dia akan terlibat masalah karna materai itu haha" tawa Olive.

"Aku yakin dia tak akan bisa membayar uang pinjaman, maka dengan itu sudah jelas dia akan tunduk pada mu Tuan. Tak ada cara lain selain tunduk, karna jika dia melawan maka ancam dengan pinjaman uang itu. Ancam dia untuk membawa kasus pinjaman ke pengadilan"

Mendengar hal itu membuat Jacob senang. Jacob meminum fanta nya, senyum misterius lagi lagi tampak diwajah nya. Akhirnya dia akan menakhluk nya gadis yang ia mau.

"Aku senang dengan tugas mu, sesuai janji akan ku berikan kamu mobil beserta tip 50 juta" kata Jacob yang membuat Olive kaget.

"Benarkah Tuan?" tanya Olive yang masih tak percaya bahwa ia akan kaya mendadak.

"Aku tak pernah bercanda sayang" Jacob tersenyum pada Olive.

"Terima kasih Tuan" Olive langsung memeluk Jacob dengan perasaan bahagia. Tak sabar rasa nya ingin memiliki mobil dan uang banyak.

"Tapi...."

Olive mulai teringat kejadian pagi tadi ketika Noah datang dengan niat memperkosa Jessica.

"Tapi apa??" tanya Jacob yang merasa risih dengan kata tapi. Jacob mulai menurunkan bibir nya, tak tampak lagi senyum yang ia pancarkan sebelum nya.

"Keadaan Jessica sedang tidak membaik, seorang pria mencoba memperkosa nya beberapa jam lalu"  kata Olive yang langsung menaikkan emosi Jacob. Jacob langsung berdiri dan menepak meja dengan kasar sampai semua mata tertuju ke arah nya.

Olive kaget saat Jacob menepak meja begitu keras. Olive melirik sekitar nya, ternyata semua orang menatap ke arah meja mereka.

"Tuan tenangkan diri mu, semua orang menatap kita. Jangan sampai kita diusir karna menimbulkan kegaduhan disini, kau tahu itu tak akan baik untuk kita berdua" bujuk Olive yang mencoba menenangkan Jacob. Jacob menghela nafas lalu mengangguk.

Akhirnya  setelah cukup lama membujuk, Jacob mau duduk lagi di tempat nya. Olive menawarkan Jacob minum agar Jacob sedikit lebih tenang tak emosian seperti tadi. Jacob pun meminum minuman itu dengan perasaan yang terbakar emosi. Jacob mencoba menahan diri nya agar tetap tenang tak membuat kakacauan disini.

Rasa nya Jacob ingin segera membanting gelas yang ia pegang sekarang lantaran begitu kesal dengan kata kata Olive.

"Ceritakan pada ku dengan detail tanpa kurang" pinta Jacob sambil menatap Olive dengan tatapan tajam. Tubuh Olive langsung gemetaran ketika melihat tatapan iblis yang Jacob berikan.

"Baiklah.."

"Cepat lah jangan lamban!! aku benci orang yang bertele tele!" bentak Jacob yang tak bisa menahan diri lebih lama lagi.

Jacob langsung meraih rahang Olive dan menekan nya dengan kuat sampai Olive meringis kesakitan.

"Ceritakan dengan cepat apa kau paham.." kata Jacob dengan suara di tekan dan penuh ketegasan.

"B..baik tuan.." jawab Olive dengan terpatah patah meringis kesakitan.

"Cepat!" bentak Jacob yang kemudian melepaskan rahang Olive.

"Saat aku meninggalkan nya sendirian di rumah, aku tak pernah menyangka hal itu akan terjadi"

"Ketika aku kembali ke rumah, aku sudah melihat Jessica tak berdaya karna seorang pria yang mengunci diri nya hingga tak dapat bergerak ataupun melawan"

"Pria itu mencoba memperkosa Jessica"

"Apa kamu tak melakukan sesuatu saat itu terjadi hah!!!" bentak Jacob yang tak dapat menahan emosi nya.

"Aku langsung menarik pria itu dan mengusir nya pergi dengan ancaman polisi"

"Jessica baik baik saja, tetapi pria itu memberikan ancaman kepada ku dan Jessika bahwa tentu ia akan melakukan sesuatu lagi"

"Aku sangat ketakutan Tuan..tolong aku" rengek Olive dengan manja sambil menaruh kepalanya di dada Jacob.

Jacob kebakaran bukan main mendengar ini, ia segera mengepal tangan nya lantaran kesal.

"Tak ada yang boleh menyentuh gadis itu selain aku. Apa yang Jacob tetapkan sebagai kepemilikkan nya tak akan mu biarkan orang lain menyentuh nya" Jacob langsung berdiri dari tempat duduk nya.

"Jaga Jessica, aku tak akan ampuni kamu jika sampai ada yang menyentuh nya selain aku" ancam Jacob yang kemudian menunjuk wajah Olive. Wajah Olive memerah kaget, ingin rasa nya melawan tetapi mulut nya begitu keluh untuk melawan Jacob.

"Kenapa kamu lebih suka Jessica?!! aku lebih cantik dan seksi dari nya!?" bentak Olive yang sudah terlanjur baper pada Jacob.

"Aku akan memberikan mu lebih banyak uang untuk tugas satu ini" Jacob langsung membungkam mulut Olive dengan jaminan lagi agar Olive tak banyak bicara ataupun bacot.

Olive kegirangan lagi ketika mendengar itu. Olive sebenarnya menyukai Jacob juga setelah melihat betapa mempesona dan tampan nya Jacob.

'Aku menyukai si tampan ini, kenapa harus Jessica jika ada aku?'

'Tapi ayolah Olive, siapa yang bisa menolak uang ini. Aku sangat menyukai mu uang, jadi aku akan bersikap bodoamat dengan perasaan ku pada Jacob. Uang lebih berarti dari apapun' batin Olive.

"Hubungi aku terus untuk memberitahu keadaan Jessica, aku akan berurusan dengan nya ketika keadaan nya membaik" kata Jacob dengan suara pelan.

'Aku akan mencoba mengerti keadaan nya sekarang. Aku akan berurusan dengan mu ketika keadaan mu sudah memungkinkan. Kau milikku' batin Jacob.

Untuk pertama kali nya Jacob memperdulikan orang lain. Selama ini Jacob hanya memperdulikan diri nya sendiri tanpa memperdulikan orang lain.

Tetapi Jessica mampu membuat nya berubah dalam sekejap. Apa yang sebenar nya terjadi pada Jacob sampai untuk pertama kali nya ia mengutamakan perasaan orang lain dibandingkan keinginan dan hasrat nya.

'Aku akan mencoba menahan diri ku' batin Jacob.

"aku akan menemui lagi" kata Jacob pada Olive dan Olive langsung mengangguk.

Jacob pun pergi meninggalkan Olive. Jacob masuk ke mobil nya dengan perasaan kacau ketika mendengar Jessica yang ingin diperkosa pria lain.

'Gadis itu milikku! Tak ada orang lain yang boleh menyentuh nya selain aku! Jika pun ada maka harus melewati ku dulu'

'seorang Jacob tak akan membiarkan mainan nya diambil orang lain apapun yang terjadi'

Jacob pun menghidupkan mobil dan mulai menyetir pulang ke Apartement nya.