Jing Xi memeluknya dan berlari ke taman. Anggur Kevil merasa geli dan terus tertawa cekikikan. Tetapi ketika mereka berbalik, dia terkejut melihat seorang pria datang dari kejauhan dan Jing Xi harus segera meletakkan Anggur Kecil.
Anggur Kecil bertanya, "Ada apa, Bibi Xiaoxi? Bisakah kita melanjutkan?"
"Tidak juga." Jing Xi meliriknya dan melihat ke arah pria itu lagi.
Mengikuti tatapannya, Anggur Kecil melihat ayahnya juga. Untuk beberapa alasan, Anggur Kecil menjadi kaku begitu dia melihat ayahnya.
Tidak ada lagi tawa riang atau teriak. Anggur Kecil berdiri di tempatnya dengan tegap.
Dia berasumsi bahwa ayahnya akan memarahinya dan menghentikan mereka untuk menerbangkan layang-layang tersebut. Tetapi yang terjadi selanjutnya benar-benar di luar dugaannya.
Alih-alih memarahi, ayahnya bertanya dengan lembut, "Hanghang, apakah kau menerbangkan layang-layang?"
"Iya."
"Apakah kau bersenang-senang?"
"Iya."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com