webnovel

Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu!!

Qiao Anxia seorang assassin dengan masa lalu kelam. Suatu hari berniat merebut suami dari musuhnya bebuyutannya. Kehilangan malam pertama hanya demi balas dendam namun...yang ia tiduri adalah saudara suami musuhnya?? Richard Calvin, pria yang terkenal sebagi hero bagi para korban ketidakadilan para penguasa. Apa jadinya ketika kedua orang bertolak belakang ini menikah hanya karena seorang anak jenius yang imut serta menyenangkan ingin menjodohkan mereka. Dan anak itu adalah hasil pembuahan mereka di malam yang panas itu! Yang satu merupakan HERO dan yang satu adalah ASSASSIN! Sang HERO berusaha merayu istrinya di tiap kesempatan sementara sang ASSASSIN ingin melarikan diri dan bila perlu… membunuh suaminya! *** Excerpt: “Ini sudah semuanya?” Richard tidak percaya wanita dihadapannya telah menyerahkan semua alat komunikasi serta senjata yang disembunyikan didalam pakaiannya. “…” Anxia tidak menjawab dan hanya menatap lurus ke mata pria yang kini secara legal menjadi suaminya. “Xia Xia, kita tidak akan berangkat sebelum kau menyerahkan semuanya.” Kedua tangan Anxia terkepal karena dia berharap setidaknya dia memiliki satu alat yang bisa digunakannya untuk memberi sinyal pada Ling Meng. Tapi tampaknya, Richard mengetahuinya dan mendesaknya untuk menyerahkannya. Dengan gerakan enggan namun mata masih dipenuhi dengan aura membunuh ke arah Richard, Anxia menyelipkan kedua tangannya ke belakang punggungnya masuk kedalam kaos hitamnya. Richard mendelik kaget sama sekali tidak menyangka istrinya akan melepas branya! Alat macam apa yang dipasang di bra wanita? List of Heir Series My Only Love: The Targeted Heiress (vol 1, completed) The Flame Queen And Her Sly Lover (vol 2-3, completed) The Ice Prince: Change Her Fate (vol 4-5, completed) Awas, Papa! Mama Mau Membunuhmu (ongoing) The Heir's Beloved Is Not A Human (coming soon)

VorstinStory · Urbain
Pas assez d’évaluations
336 Chs

Bag 109 Anxia Ingin Meminta Maaf

Semenjak perdebatan kecil tadi pagi, Anxia serta Richard tidak banyak bicara.

Mereka menepati janji untuk tetap bersama Lori hingga putri kecil mereka terbangun. Walaupun suasana diantara mereka kembali menjadi tegang seakan ada jurang diantara mereka, prioritas utama mereka masih pada putri mungil yang masih tertidur pulas.

Keduanya sama-sama tidak ingin melihat Lori merasa was-was ataupun menangis seperti kemarin sore.

Selama ini Anxia tidak pernah melakukan sesuatu yang membuat putrinya menangis, dia juga tidak pernah memarahi anak itu, karena pada dasarnya Lori adalah anak yang manis dan penurut.

Karena itulah, Anxia tidak ingin melihat air mata menggenangi mata biru hijau putrinya dan bertahan berbaring disebelah putrinya dalam diam.

Sama seperti Anxia, Richard juga turut berbaring di sebelah sisi Lori yang lain sambil memandang ke langit kamar mereka.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com