webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Tuhan Tahu Apa yang Dia Alami

Éditeur: EndlessFantasy Translation

"Baiklah!"

Huo Li sangat senang melakukan tugas itu dan ia pun segera mengejar pria itu.

Huo Yunting menyaksikan video klip itu dengan seksama, durasinya tidak terlalu lama mungkin telah mengalami perubahan. Tapi bidikannya sangat bagus.

Kamera itu telah menyorot mereka selama ini.

Tindakaan Su Cheng semakin berani.

——

Di dalam ruangannya, setelah ia menjawab semua email atasannya Xiang Jinxi mengenai pekerjaannya, Lu Zhaoyang merenggangkan tubuhnya. Ketika dia hendak berdiri dan pergi ke dapur, telepon genggamnya berdering.

Ternyata Su Cheng lagi. Menyebalkan sekali! Dia tidak akan menjawabnya.

Dia menolak telepon tersebut dan mulai beranjak ke dapur.

Ketika dia kembali dengan secangkir air hangat, ponselnya bordering kembali. Kali ini, bukan Su Cheng tetapi itu adalah Huo Yunting.

Dia menyeruput gelasnya dan mengangkat telepon itu. "Halo?"

Ternyata bukan suara Huo Yunting yang terdengar di ujung sana.