webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Terkejut! Terlalu Bergembira! Kecewa VII

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Ketika pesawat sudah mendarat, Mo Shan ingin mengikuti mereka dan bersama-sama dalam satu mobil sampai ke rumah orang tua Huo, tetapi dia dijemput oleh sopir pribadi keluarga Mo. Akhirnya dia masuk ke mobil dan pergi dengan kecewa.

Sementara itu, Huo dan Lu, diantar oleh sopir keluarga Huo juga, sampai menuju griya tawang.

Selama di perjalanan menuju griya tawang, keduanya saling melamun dalam diam, namun sebenarnya dalam hati Lu tidak pernah sedetik pun merasa dalam damai.

"Apa yang salah denganku?" tanya Huo, "Bukankah kamu yang menginginkan sekarang ini terjadi, ketika kamu meyakinkanku? Kamu tidak bahagia sekarang? Kita dapat meminta sopir untuk kembali kapan saja. "