webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Tamu yang Tidak Diundang I

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Saat dirinya tengah mandi, Lu Zhaoyang mencoba untuk mencari cara bagaimana membuat laki-laki ini pergi dari kediamannya. Tapi sekarang ia telah pergi atas kemauannya sendiri, dan hal itu membuatnya terkejut.

Selembar kertas putih telah berada di atas meja makannya. Dia mengambilnya dan mengenali tulisan Huo Yunting di atasnya.

"Makan malam yang enak. Sampai bertemu besok."

Menurut Huo waktu adalah masalah yang sangat penting. Menunda ucapan terima kasih akan memberinya banyak perhatian yang lebih di kemudian hari.

Dia tidak perlu terburu-buru.

Lu Zhaoyang yang lugu malah berpikir bahwa ia telah memberikannya kepuasan dengan makan malam yang sederhana dan tertidur dengan perasaan yang lega.

Huo Yunting menyaksikan nyala lampu dari apartemennya mulai padam, dan kemudian ia melesat pergi.

Hari berikutnya, Lu Zhaoyang melihat Huo Yunting telah berada di ruang rapat.

Ternyata dia menepati janjinya!