webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Senior Yan, Tolong Jaga Sikapmu

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Di sebuah sudut kerumunan para siswa, seorang pria sedang meletakkan kepalanya diatas tangannya sambil menatap Mo Ning yang berada di atas panggung. Senyum kecil muncul di wajah pemuda itu.

Hah.

Sepertinya dia tidak serius dengan kata-katanya.

"Tunggu, Kakak Yan."

Huo Junyu memperhatikan binar dingin di matanya saat ia sedang berbicara.

Senyum dingin di wajah Yan Sinian sangat kontras dengan parasnya yang hangat dan lembut.

Wakil presiden mempersiapkan dirinya untuk mengumumkan hasil pemilihan.

"Aku merasa senang dapat mengumumkan kepada kalian semua bahwa Kepala Divisi Seni untuk saat ini adalah 

"..."

Namun, sebelum dia dapat menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara yang diwarnai dengan nada keberatan menyela dirinya.

"Maaf, aku belum memberikan suaraku."

"..."

Semua siswa yang hadir itu berbalik melihat kearah Yan Sinian, yang perlahan mulai bangkit dari kursinya.

"Aku Yan Sinian!"