webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Perselingkuhan yang Berbahaya V

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Lu menggerakkan bibirnya seperti kode Morse :

"D-A-R-U-R-A-T. T-O-L-O-N-G-A-K-U."ucap Lu Zhaoyang memelas .

Huo Yunting mengangkat alisnya dan sedikit bingung pada awalnya, sampai akhirnya dia menyadari situasinya. Ekspresinya yang bingung berubah menjadi kegelian. Dia mengangkat jari telunjuknya, seolah-olah melakukan penawaran. Huo Yunting membalasnya dengan menggunakan kode Morse yang sama.

"K-O-N-D-I-S-I?"

Setelah melihat ekspresi Lu Zhaoyang yang hampir menangis, akhirnya Huo Yunting memutuskan untuk memintanya berjanji pada satu hal.

Lu Zhaoyang tahu latar belakang dan asal-usul pria ini. Dia tahu tidak ada yang baik ketika melakukan kesepakatan dengan si iblis, tetapi saat ini dia tidak punya pilihan lain. Ibunya akan mengambil sertifikat itu dan dia dalam keadaan sangat genting.

Baik! Baik!

Dia mengangguk dengan cepat.

Huo Yunting melebarkan senyumnya sebagai tanda puas. Beberapa detik berikutnya dengan menyalakan rokoknya. Lu Zhaoyang berteriak dalam hati dan matanya membelalak.

AYOLAH!

"Fiuh..." Huo Yunting menghela napas, "Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri mengapa aku dari tadi tersandung beberapa kali sepanjang hari, kurasa semuanya masuk akal sekarang, rupanya aku akan bertemu dengan si wanita murahan itu."

Suaranya mengejutkan Nyonya Xue yang sempat mengambil amplop merah di lantai, namun menjatuhkannya kembali dan bangkit berdiri dan berbalik ke belakang.

Setelah melihat sosok Huo Yunting kini di depannya, bibirnya sedikit berkedut, terkejut dan heran dengan kedatangannya disini, "Oh, apakah kau Yunting, kenapa kamu di sini? Sudahkah kamu makan malam? Maaf aku tidak menyadari kau ada disini sebelumnya. Ayo, sini masuk, duduklah." Nyonya Xue berbicara dengan pemuda yang kaya itu dengan hati-hati.

Huo Yunting tidak menanggapinya, dia melangkah masuk ke dalam ruangan dengan cuek berjalan melewati Nyonya Xue dan langsung mendekati Lu Zhaoyang. Dia melirik Lu memegang kunci mobil, "Lu Zhaoyang, aku rasa aku perlu mengklarifikasi sesuatu. Aku memang membelikanmu sebuah mobil, tetapi itu bukan berarti aku telah memberikan izin kepadamu untuk memberikan tumpangan kepada orang lain. Dan kita bukan Tiga Sekawan, sambil melirik ke arah Nyonya Xue. Kita tidak perlu *orang lain* di sini untuk menemani perjalanan kita. Perkataan Huo Yunting terdengar sarkastik. Kemudian dengan ekspresi datar, pria itu mengambil roti panggang yang sudah matang yang masih tersisa di atas meja makan, tidak peduli dengan ekspresi kaku yang terlihat dari dua wanita yang berada di dalam ruangan itu bersamanya.

Lu Zhaoyang terlihat canggung, rasanya seperti ingin segera melompat keluar dari jendela.

Akhirnya dia membuka mulut dan mencoba mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.

Dia tidak bisa menyangkalnya.

Apa yang dikatakan Huo Yunting memang benar.