webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Permusuhan Antara Ayah dan Anak I

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Huo Yunting tampaknya sudsh menularkan kememabukkannya kepada Lu Zhaoyang. Keesokan paginya, ia mengalami kesulitan untuk bangun walau alarmnya telah ia pasang seperti biasanya.

Butuh beberapa kali sebelum akhirnya ia bangkit dari tempat tidur.

Astaga, aku terlambat!

Dia mengabaikan Huo Yunting dan segera bergegas keluar untuk membuat sarapan.

Tak berapa lama Huo Yunting terbangun ketika sarapannya telah siap. Perlahan ia menyantap sarapannya dan setelah selesai ia beranjak pergi meninggalkan Lu Zhaoyang. Setelah semua yang terjadi tafi malam, tidak sedikitpun ia memberikan respon atas apa yang terjadi semalam.

Perasaan gelisah menggelayuti perasaan Lu Zhaoyang saat ia mengemudikan mobilnya menuju tempat kerja.

Ketika ia mulai mengerjakan tugasnya, Lu Zhaoyang menerima telepon dari Huo Zhenning.

"Pama -" Dia menyadari ada sesuatu yang salah sebelum akhirnya ia bisa menyelesaikan kalimatnya. "Ayah, ada apa?"