webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Menyerah Untuk Menemukan Dia I

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Sesampainya di tempat tujuan, Huo Chen memeganginya dan menuntunnya dengan lembut, dengan serius pula dia menjelaskan tata letak rumah kepada Lu.

Secara keseluruhan rumah itu di cat berwarna putih, yang merupakan kesukaanmu. Rumah ini adalah dua unit yang digabungkan menjadi satu rumah. Ada pintu masuk di ruangan ini menuju unit yang sebelahnya, di dalam ada taman kecil di lantai dasar. Aku dengan sengaja menanam bunga anggrek yang kamu suka di sana."

Huo Chen membuka pintu dan berjalan ke ruang tamu sambil menuntun Zhaoyang sepanjang waktu. "Ruang tamu masih kosong. Tidak ada apa-apa di sini kecuali bantalan yang terpasang di sekeliling sudut ruangan. Sengaja kupasangkan untuk memastikan bahwa kamu tidak akan terluka jika tidak sengaja kamu menabraknya."