webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Mengapa Kau Lakukan Itu Terhadap Putraku?

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Melirik ke arah Huo Chen, Wen He hanya bisa menebak apa yang sedang ada dalam pikirannya. Bingung dengan sifatnya yang keras kepala, ia bergegas menghampirinya dan menggigit cuping telinganya. Darah yang keluar terasa manis di mulutnya dan tiba-tiba ia tersadar bahwa hal ini akan membuat Huo Chen menjadi sangat marah. Dia telah menyesali tindakannya. Darah segera mengalir deras dari luka yang tercipta. Wen He segera menjilatnya. "Aku — aku tidak bersungguh-sungguh melakukan hal itu."

Huo Chen hanya terdiam dan menatap Wen He dengan tatapan yang sangat dingin.

"Sepertinya luka itu lumayan serius. Aku akan membawamu ke rumah sakit. " Sebenarnya kondisi Wen He tidak dalam keadaan mabuk seperti yang terlihat, dia hanya sedang berpura-pura. Wen He menjadi gugup dan segera mengambil kertas tisu untuk menahan pendarahan yang masih saja terus mengalir deras dari lukanya.