webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Menemaninya Sampai Rumah

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Huo Chen tampak serius dengan seragam militernya. Posturnya yang tegap turut menambahkan kesan serius bahkan ketika pria itu menghadap nisan dan membelakangi Wen He. Lu Zhaoyang tampak khawatir dan menggumamkan sesuatu ketika dia berdiri di samping Chen.

"Hu-Huo Chen!" Butuh beberapa saat sebelum Wen He akhirnya memanggil nama pria itu.

Tetapi Chen sama sekali tidak bergeming atau menoleh ke belakang, sementara Zhaoyang tersenyum kecil melihat Wen He.

"Wen He, ke sini."

Zhaoyang menarik lengan Wen He hingga berdiri di samping Huo Chen "Bisakah kamu membujuknya untuk pulang? Dia belum makan sepanjang hari. Jika tidak segera, Chen akan pingsan dalam waktu dekat. " Kalimat itu terdengar mengkhawatirkan di telinga Wen He. Wanita itu melirik ke Huo CHe sambil berbisik kepada Zhaoyang, "Apa yang bisa aku lakukan ketika bahkan kamu saja tidak membujuknya?"

"Jangan khawatir," kata Zhaoyang, mengetuk telapak tangan Wen He, "Kamu bisa melakukannya."