webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Membawanya Pergi III

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Untuk pertama kalinya Huo Chen menyebut nama Lu Zhaoyang dengan lengkap.

Ketika Lu Zhaoyang menyebut nama Huo Yunting, saat itu dirinya tahu bahwa ia telah kalah.

Meski begitu, dia masih tidak bisa menutup matanya pada seorang wanita yang sangat ia cintai sepanjang hidupnya.

Memang benar bahwa Huo Yunting bisa membawanya ke luar negeri untuk melakukan pengobatan, tapi kematian ibunya sepertinya akan menghambat proses itu. Huo Chen menjadi khawatir bahwa Lu Zhaoyang akan merasa dirugikan dan emosinya dapat memengaruhi kesembuhannya.

"Chen, jangan kau lakukan itu—"

"Tolong, demi matamu. Jangan khawatir, aku memang terlambat dan telah kehilangan banyak waktu bersamamu. Kali ini aku tidak akan melakukan hal yang ceroboh. Sekarang, yang aku inginkan hanya kesembuhanmu! "Setelah Huo Chen menyelesaikan kalimatya, tiba-tiba ia mengulurkan tangannya untuk menyalakan lampu di samping tempat tidur dan melambaikan tangannya di hadapan Lu Zhaoyang.