webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Kami Akan Bermain Lima lawan Satu!

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Salah satu dari mereka mulai menyentakkan bibirnya dengan rendah dan melompat untuk menangkap bola, ingin terlihat mengesankan.

Namun, ketika bola itu tiba di hadapannya, dia merasakan kekuatan yang sangat dasyat sehingga tubuhnya terpental jatuh ke belakang dan tanpa sadar ia menjerit merasakan kesakitan yang luar biasa.

"Ahhhhhh !!"

Lengannya masih berada di atas kepalanya seolah-olah ia sedang menunggu bola.

Hanya dia yang tahu betapa ia merasakan sakit dan gemetar disekujur lengannya.

"Yu Hai!"

Teman-temannya terkejut dan bergegas menghampirinya.

"Bagaimana kondisimu?"

Yu Hai menggertakkan giginya dan mencoba untuk berdiri di bantu oleh para gerombolannya.

Dia menggelengkan kepalanya sambil menatap wajah Mo Ning.

Dengan angkuh ia tampak berdiri di bawah sinar matahari dan terlihat seperti sedang menertawakan musuhnya yang berhasil dikalahkan.