webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Dimana Dia? Katakan Padaku !

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Wen He mengucapkan terima kasih kepada prajurit penjaga dan melanjutkan perjalanan dengan Gu Jinzhi. Mereka melewati beberapa pos penjagaan lagi dan diperiksa secara menyeluruh, mereka kembali digeledah sebelum akhirnya mencapai perkemahan militer besar yang terletak di perbatasan.

Ketika mereka sampai, hari sudah larut malam.

"Tunjukan identitasmu!"

Wen He baru saja keluar dari mobil ketika dia melihat beberapa prajurit mengarahkan senapannya masing-masing kepadanya.

Wanita itu bermaksud akan menelepon Huo Chen ketika dia melihat Song Shou lewat dengan setumpuk dokumen di lengannya.

Mata Wen He bercahaya saat dia melambaikan tangan pada pria itu. "Song Shou!"

Pria yang dimaksud itu menoleh ketika ada seseorang yang meneriakkan namanya.

Song Shou sangat terkejut melihat orang yang memanggilnya adalah Wen He dan berlari ke arahnya sambil memberi arahan kepada para penjaga untuk menurunkan senjata mereka.