webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Aku hanya Istrimu Di Atas Kertas. Apakah Aku telah Membuatmu malu?

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Dia menutup pintu mobil dan mendesaknya untuk bergegas . "Ayo pergi!"

"..."

Gu Jinzhi menyaksikan kendaraan militer itu melaju ke kejauhan dan terus tersenyum dengan ekspresi yang tidak bisa terbaca.

Setelah beberapa saat, dia melompat kedalam mobilnya sendiri dan meninggalkan tempat itu.

Kembali ke mobil militer, kecanggungan telah terjadi antara Wen He dan Huo Chen.

Ia hanya fokus pada kemudinya dan tidak melirik kearah penumpang sedikitpun.

Dengan hati-hati Wen He menatapnya dan melihat ekspresinya dengan dingin. 

Walau ia berusaha sekuat tenaga mengumpulkan keberaniannya untuk berbicara namun hal itu lenyap seketika.

Dia memalingkan wajahnya ketika Huo Chen berbicara dengan tajam.

"Ada apa?"

"Humm."

Wen He tertangkap basah dan tidak bisa menanggapi pertanyaan itu.

Dia mengerutkan bibirnya dan berbicara dengan enggan.

"Terima kasih."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com