webnovel

AWAS! Presiden Tsundere

Sebelumnya ia adalah kepala sekretaris di kantor milik Huo Yunting, yang menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan di atas meja dan juga di “bawah” meja. Ia juga adalah istri yang patuh di malam hari, saat Huo Yunting menginginkannya. Semua ini adalah penyesalan dan juga pelampiasan dari dosa-dosa yang ia miliki, Lu Zhaoyang harus menelan semua penghinaan ini setengah mati, Ibunya adalah wanita lain dari perselingkungan busuk dari keluarga kaya Hou, yang menggetarkan seluruh keluarga dan membuat ibu Hou marah besar. Mungkin adalah suatu pembalasan yang impas, juga tawaran paling buruk dalam hidup Lu, saat Hou Yunting datang mengrebek rumahnya di suatu hari. “Kamu harus membayarnya dengan tubuhmu, setiap hari.” Tawaran dibuat dan ia tak bisa berkata tidak. “Kalau kamu belum merasa puas dengan permainan ini.. Baiklah, mungkin kita bisa bermain permainan perceraian, lalu kita menikah lagi, melakukan hal yang sama dan mengucapkan ikrar pernikahan berulang-ulang untuk mempelai wanita, lagi dan lagi. Lagi dan lagi, aku bisa melakukannya. Bukankah itu sangat manis, sayangku?” Apakah itu menggetarkan hati atau malah membuat sedih? BUKANKAH INI SANGAT JELAS? Huo Yunting... dia berhati iblis, fisik dan jiwanya adalah Iblis. Ikuti Fifty Thunder of Huo Yunting! Karena kamu akan melihat dominasi romantis klasik dalam sebuah kantor yang terjadi di dunia modern dengan komedi komedi unik dan episode-episode yang menguncanghan hati!

Shopkeeper Fang · Urbain
Pas assez d’évaluations
981 Chs

Aku Hanya Ingin Memanggil Namamu

Éditeur: EndlessFantasy Translation

Lu Zhaoyang terbangun pada sore harinya. Karena efek dari obat bius telah hilang, hal pertama yang dia rasakan adalah rasa sakit seolah-olah dia mengalami patah tulang di sekujur tubuhnya.

Dia membuka matanya tetapi masih tidak bisa melihat. Lu Zhaoyang tidak bisa menahan dirinya gemetar karena panik, dia harus meneima kenyataan bahwa dirinya buta bukanlah mimpi.

"Huo Yunting, apakah kamu di sini?" Zhaoyang bertanya dengan suara pelan dan sedikit rasa ingin tahu tentang keberadaannya.

Huo Yunting meletakkan laptopnya, menoleh untuk melihatnya dan berdiri. "Apakah kamu lapar?"

"Aku tidak lapar. Aku hanya ingin memanggil namamu."

Dia hanya ingin tahu bahwa Huo Yunting ada di sini.

Huo Yunting tidak mengatakan apa-apa.

Lu Zhaoyang masih berbaring di tempat tidur dan Huo Yunting berada di sisinya, kemudian menghadapkan wajahnya ke muka Yunting. "Apakah kamu sibuk?"

Dia bisa mendengar bahwa pria itu sedang mengetik di laptopnya.