Interogasi
"Aahhh… haaaa…"
"Bagaimana rasanya dipermalukan seperti ini di depan dua orang pria…? Masih tidak mau bicara…?"
Rigma membuka lebar gua terlarang milik pimpinan pasukan bertopeng yang wajahnya sudah sangat memerah. Wanita yang merupakan pimpinan pasukan bertopeng merasakan seluruh tatapan menusuk dari akbar dan nitan. Kedua lelaki di depannya terus melihat ke gua terlarang yang mulai meneteskan cairan.
*plak…*
Tangan rigma tiba memukul paha pimpinan pasukan bertopeng hingga pahanya terasa nyeri dan panas.
"Sepertinya kau juga tidak butuh celana sobek yang menutupi kakimu ini…"
*sret…*
Sisa celana yang masih menempel di tubuh wanita yang ia interogasi dirobek hingga membuat mentalnya semakin terkikis. Sekarang paha putih yang memiliki cetakan merah telapak tangan rigma terlihat dengan sangat jelas. Kemudian rigma membuka kedua pahanya hingga membuat akbar dan nitan dapat semakin jelas melihat pintu masuk gua terlarang.
"Masih tidak mau bicara juga…?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com