"Kapan kamu belajar mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan seperti itu?" Indah, di seberang sana, bertanya sambil tersenyum, dia masih menganggap kata-kata itu agak manis.
"Kata-kata ini datang dari lubuk hati. Nah, apa yang terjadi pada ibumu setelah aku pergi? Apa ibumu membuat keributan dan memintamu menceraikanku?" kata Arya.
'Tentu saja, dia melakukannya!' Indah berpikir dalam hati.
"Jangan pedulikan dia. Anggap saja dia sebagai pasien. Oh benar, aku menelepon untuk memberi tahumu bahwa hari ini adalah hari ulang tahun kakekku yang keenam puluh enam. Kami akan mengadakan perayaan malam ini. Kau ikut denganku," katanya sebagai gantinya.
"Ulang tahun kakekmu hari ini? Dan kamu baru memberi tahuku sekarang?" Arya bertanya.
"Awalnya aku tidak ingin kamu pergi, tapi aku berubah pikiran. Aku akan pulang kerja lebih awal jam empat nanti. Kamu dan aku bisa bertemu di kantor," kata Indah.
"Baiklah baiklah. Aku akan tepat waktu. Selamat tinggal, mwah!" kata Arya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com