Wanita itu melotot hingga Mukhtar tertawa dan melangkah ke arah pedagang rujak. Aini tampak tersenyum ramah padanya yang di balas serupa dengannya.
"Kalian kenal Mas Mukhtar dimana? Kenapa bisa akrab?" tanyanya santai sambil melipat tangan di pinggir meja.
"Maaf sebelumnya, Bu. Pak Mukhtar itu adalah mandor saya di pabrik. Kami tidak terlalu kenal kok. Hanya saja karena pernah bertemu beberapa kali makanya kami kenal lebih dekat." Aini yang menjawab dengan nada takut-takut yang di tangkap wanita itu.
"Benar, saya bahkan baru pertama kali bertemu dengannya. Kami tidak terlalu kenal, Bu. Maaf kalau tidak nyaman." Azizah menambahi dengan wajah penuh permintaan maaf. "Kami tidak-"
"Ck! Kalian ini." Wanita itu memotong ucapan Azizah, lalu tersenyum kecil. "Tidak apa. InsyaAllah suami saya setia. Jangan merasa tidak enak dong. Kita baru pertama kali bertemu lho."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com