Mursal terkekeh mendengar ucapannya. Diusapnya kepala sang istri, seraya menatap Miko yang makan dengan lahap. Bangkit perlahan, Mursal meninggalkannya yang sedang memperhatikan kucing untuk mengambil cemilan.
"Kamu belum buka semua kadonya, Sayang?"
Aini mendongak, lalu menatap kado yang masih menggunung itu.
"Bapak mau buka bersama?"
Mursal duduk dihadapan kado-kado mereka, hingga Aini bergerak mendekat dan mengambil sebuah kotak kado.
"Banyak sekali kadonya, tidak adakah yang memberi amplop?" tanyanya iseng hingga Mursal terkekeh kecil.
"Parsel uang, kata Mama ada di kamar. Di ruang ganti kalau tidak salah," ucapnya sambil mengingat-ingat.
Aini menaikkan alisnya. "Saya tidak ada lihat."
Mursal tersenyum kecil. "Entah dimana, aku pun tidak ingat. Kata Mama, sudah ada dirumah ini. Nanti kita cari ..."
Aini mengangguk setuju, menatap kado yang sedang dipegang Mursal.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com