Aini membuka matanya lalu menutupnya lagi. Tarikan napasnya terdengar pelan tapi berulang, menandakan kalau dia butuh oksigen yang akan meregakkan dadanya yang terasa sesak.
Sebuah selang terasa melingkar di hidung, dengan bau obat-obatan yang terasa di hidungnya. Gadis itu kembali membuka mata, melihat kearah kiri kanannya hingga mendengar suara bisikan orang yang terdengar bicara.
"Abi ..., Ummi ...."
Zulkar yang masih terjaga langsung sadar mendengar panggilan itu. Dia bangkit, menghampiri putrinya yang tampak menarik napas beberapa kali.
"Ain ..., sudah bangun, Nak? Apa yang kamu rasakan?" tanyanya seraya menyentuh bahu sang putri.
Aini tampak memejamkan matanya lagi, tapi dia kembali membukanya dengan mulut yang bersiap bicara.
"A-aku kenapa? Kenapa kepalaku sakit, Abi?" tanyanya lirih hingga dada Zulkar terenyuh. "Tubuhku juga lemas sekali, seperti tidak bisa di gerakkan."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com