webnovel

Asmarandana

Malam yang beranjak pagi, meninggalkan sepi yang bergilir menjadi harapan.  Bersama Sang pagi yang kini telah merindukan malamnya. "Kau tau pagi dan malam bagaikan tembang Asmarandana, ya itu sebuah perumpamaan dimana mentari di pagi hari membara tatkala menemui bulan," kata laki-laki itu yang kini tengah berdiri di depan sang gadis. Gadis yang kini telah berumur 19 tahun itu biasa dipanggil dengan nama Anatasyia Viona Hammid. Dia kini telah berada dipinggiran sungai menikmati mentari yang tengah tenggelam bersama seorang laki-laki yaitu Anandra Jeno Ardiansyah.

Tulisan_Pyy · Romance
Pas assez d’évaluations
56 Chs

-

Author lagi sakit, Mohon maaf atas ketidaknyamanannya

Jadi saya copas ulang chap yang lalu. Mohon Maaf dan Harap di Maklumi. Terimakasih

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Berusahalah untuk tetap berbuat baik kepada siapapun, walaupun pada akhirnya secercah panah menghancurkannya." -Huang Renjun Alfareza

.

.

"Kak, ahsan ke kamar dulu mau ngerjain tugas," Jisung beranjak dari ruang makan meninggalkan Viona dan Jeno yang masih makan.

"Uhuk uhuk," Jeno tersedak, Viona segera mengambilkan air putih untuknya. Jeno pun menerima air putih dari sang gadis.

"Pelan-pelan jen," ujar Viona.

Jeno menelan salivanya, "Ekhem..."

"Kalo makan tuh jangan cepet-cepet jadi kesedak kan, kenapa sih? Mukanya juga jadi murung gitu," omel Viona, Jeno hanya menatap.

Jeno meletakkan gelas yang sudah kosong, "Siapa?"

"Hah?"

"Itu tadi,"

Viona yang masih bingung dengan arah pembicaraan Jeno, dia pun bertanya, "Yang vidcall?" Jeno mengangguk.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com