webnovel

Chapter 18 : Stream Terkacau

Wajah Yaka berubah, layaknya orang yang akan segera membunuh siapa pun yang muncul dalam pandangannya. Namun, Yaka tetap mencoba berpikir tenang.

Bagaimana bisa dia kehilangan muka di depan banyak orang yang tengah menonton stream Vera? Apalagi oleh seorang mage yang tidak pernah melakukan apa pun?

"Kalau begitu pelajari saja skill itu!" teriaknya, menganggap mage itu, Akuji hannyalah seorang noob yang tak tahu apa pun.

'Bukankah levelnya naik setelah semua monster yang telah aku bunuh?' pikir Yaka. Namun—

"Hei, aku tak memiliki cukup skill poin untuk itu tahu."

Sekali lagi jawaban yang Akuji beri hanya membuat amarah Yaka memuncak. Apakah Yaka ingin memukulnya segera? Akuji merasa mungkin itu yang Yaka rasakan saat melihat serangannya semakin mengganas seolah melepaskan amarahnya ke arah kucing itu.

Bahkan tak hanya Yaka, aliran chat dalam stream Vera pun melonjak. Walaupun terdapat sistem di mana seseorang perlu menunggu sekitar sepuluh detik sebelum dapat mengetik chat lain untuk menghindari spam, banyaknya orang yang menonton membuat aturan itu seolah tidak ada. Menggiring aliran ke sudut yang tak diinginkan siapa pun terjadi ...

"Lagi pula levelku tidak serendah itu untuk dapat naik tanpa berpartisipasi tahu."

... Hingga perkataan lain dari Akuji muncul. Kata 'partisipasi' yang segera membuat aliran beracun itu terhenti.

Partisipasi, kata yang digunakan pemain untuk menggambarkan sistem pembagian poin pengalaman dalam sebuah party di Vivid. Itu adalah sistem di mana dari seratus persen poin pengalaman yang sebuah monster miliki akan dibagi secara merata berdasarkan tingkat kontribusi anggota party dalam menjatuhkan monster.

Kontribusi tidak semata berasal dari nilai kerusakan yang seorang anggota party tangani, tapi juga ditentukan oleh berbagai faktor lain seperti menahan kerusakan dari musuh, gangguan yang diberikan ke musuh, atau dukungan ke sesama anggota.

Dengan argumen dasar bahwa seseorang patut mendapat bagian sebanyak apa yang mereka berikan, sistem tak konvensional ini sendiri dengan cepat diterima. Walau suara negatif tentang bagaimana sebuah kontribusi itu dihitung sendiri tak mungkin sama sekali tidak ada.

Sederhana saja, sistem ini sendiri seperti antitesis dari sistem party bus yang umum di game lain. Bukannya sebuah party bus benar-benar hilang, sejak jika pemain menantang monster di atas level mereka akan mendapat poin pengalaman lebih tinggi.

Namun, dasar perhitungan poin pengalaman yang akan diterima dalam sebuah party sendiri telah melalui algoritme tertentu hingga tak condong sangat menguntungkan pemain dengan level lebih rendah atau lebih tinggi. Memang, sebuah party akan mendapat poin pengalaman tambahan dari 'kerja sama' tiap sebuah monster jatuh, walau jumlah itu sangat kecil bahkan untuk pemain di level 0.

Jadi, mari mengambil contoh sederhana. Seberapa besar kontribusi yang dapat seorang pemain level 0 beri ke monster level 100?

Dan situasi party Vera sendiri, di mana Yaka hanya menjatuhkan setiap monster yang mereka temui sebelumnya cukup untuk menjelaskan mengapa tidak ada anggota party selain Vera —yang masih level 0 sebelumnya— naik level meski party mereka, Yaka sendiri telah menjatuhkan banyak monster. Karena partisipasi mereka, kontribusi mereka praktis nol.

Apakah Yaka tidak tahu sistem semacam itu ada? Tentu dia tahu, namun kepalanya telah penuh oleh dirinya sendiri sejak awal hingga tidak memikirkannya.

Setelah arus chat berhenti sesaat, itu kembali mengalir dengan deras seolah sebuah bendungan yang sebelumnya menahan mereka telah jebol.

Terbakar.

Hanya itu kata yang bisa digunakan untuk menggambarkan bagaimana aliran chat itu kini. Orang-orang sibuk menyalahkan siapa yang sebenarnya bersalah atas situasi saat ini.

Akuji atau Yaka?

Bukankah itu Akuji karena dia tidak mempelajari skill-skill penting seperti First Aid? Dan bukankah dia sama sekali tidak membantu bahkan untuk memberi gangguan sederhana?

Tapi suara belaan datang ...

—Oke, First Aid memang penting tapi itu tidak seperti semua orang akan mempelajarinya.

... Dengan nada semacam itu. Dan hal semacam ini memang umum terjadi terutama bagi pemain yang ingin menjadi seorang damage dealer (pemberi kerusakan). Selain itu, Pohon Skill Elementalist sendiri memiliki kemampuan gangguan terburuk.

Jadi apakah itu Yaka?

Mengingat kembali, para penonton menyadari bahwa dia lah dalang yang membawa kemalangan bagi dewi mereka.

Yaka lah orang yang mengajak mereka memasuki hutan.

Yaka sendiri pula yang berlari lebih jauh ke dalam hutan.

Oh, dan jangan lupakan bahwa karena dialah pemain lain tidak naik level!

Dengan fokus utama telah muncul, aliran kebencian lain datang. Apakah para penonton memerlukan alasan untuk membenci seseorang? Mereka tidak, seperti bagaimana Akuji yang tidak melakukan kesalahan nyata telah terbully sebelumnya.

Hanya saja dengan alasan yang valid, mereka hanya bisa menjauhkannya lebih buruk dari apa yang seseorang dapat bayangkan.

Yaka memiliki latar belakang tidak biasa? Tidak ada yang peduli sejak identitas mereka tidak diketahui dan tak mungkin mereka akan bertemu langsung!

Vera menghela napas dalam setelah melepaskan anak panah lain. Melihat arah aliran ini hanya akan menjadi lebih buruk sebelum mengirim emoji senyum dan memblokir fungsi chat agar aliran ini terhenti dengan paksa.

Tak mungkin Vera dapat menenangkan semua orang itu dan mengganggu kucing itu di waktu yang sama sejak dia tidak ingin mati dan menunggu hari berikutnya di Vivid. Karenanya, dia hanya bisa mengambil langkah drastis semacam ini agar arus semacam itu tak berlangsung lebih lama di streamnya.

Apalagi kedua orang di depannya, Yaka dan Akuji hanya menjadi lebih buruk. Yaka terus mengirimkan tatapan membunuh ke arah Akuji sementara pemuda itu ... yah, hanya tidak peduli ....

Vera merasa Yaka akan memukuli Akuji segera jika dia tidak ditahan oleh kucing itu.

"NYAAAAA!" Kucing itu mengeong dengan suara yang akan dianggap lucu, tapi tidak saat cakar besar itu memukul Yaka dan menguras kesehatannya dalam jumlah yang tak sedikit.

"Battle Chant!" teriaknya, mengaktifkan skill Tier 2 Sword Master yang akan sedikit meningkatkan resistensi dan menyembuhkan dirinya sendiri agar dapat bertahan lebih lama. Tidak mengetahui bahwa para penonton stream Vera hanya bersorak di tiap serangan sikucing, berharap untuk kematian Yaka saat bar kesehatannya terus jatuh.

Dan ...

Paw!

... Tamparan terakhir datang dari kucing itu. Menjatuhkan usaha Yaka sejak level Battle Chant, salah satu skill survive miliknya rendah sejak dia hanya terus meningkatkan skill-skill dengan orientasi serangan untuk memaksimalkan output kerusakannya.

Dengan lanjutan cepat yang kucing itu beri, tubuh Yaka seperti layanan putus saat mayatnya mulai mengeluarkan kepulan kabut yang jatuh dengan tatapan membunuh ke arah Akuji.

'Semua itu salah mage tak berguna itu!' pikirnya sebelum tubuhnya menghilang. Bersama tatapan kucing itu yang beralih ke anggota lainnya dan turunnya emosi penonton.

Mereka tidak bersedih atas kematian Yaka, hanya merasa bahwa ini adalah akhir yang disayangkan untuk dewi mereka, Vera yang harus mengakhiri petualangan pertamanya di Vivid oleh kematian.

"Hei, apa kau memiliki Skill Playing Dead?" tanya Akuji ke kedua orang itu.

"Ya?" balas Vera bertanya. Dia adalah pemula penuh di Vivid dan karenanya dia mengikuti saran di forum untuk mengambil skill yang dianggap penting. Tapi apakah itu akan berguna? Vera sendiri pun berpikir hari pertamanya di Vivid telah berakhir.

"Jadi kau memilikinya? Kalau begitu transfer saja pemimpin party padaku." Akuji berkata. "Cepatlah," sambungnya begitu kucing itu mulai berlari ke arahnya. Sepertinya dia adalah target selanjutnya?

"Ah, uh ... oh, em ... ok?" jawab Vera ragu. Bertanya-tanya apakah status ketua party bahkan memiliki arti di sini saat mengalihkannya ke Akuji ...

[Kamu telah dikeluarkan dari Party]

... Sesaat sebelum pemberitahuan segera muncul di depan matanya dan Nuk sementara pemuda itu sendiri telah berlari menuju kucing itu.

Apa dia ... hanya ingin mati?

.

.

.

.

'Stream terkacau.' Hanya itu yang dapat Vera pikirkan untuk menjelaskan bagaimana semua ini berjalan.