Setiap hari, Reva selalu saja datang ke rumahnya untuk meminta balikan lagi. Namun, keputusan Agam sudah bulat. Pria itu tak ingin mengulang jalinan cinta kasih bersama dengan Reva. Ia tak akan mungkin bersanding dengan seorang pembohong besar. Lebih baik sakit hati sekarang daripada kalau sudah menikah nanti.
Agam selalu menyuruh Reva untuk segera pulang. Namun, wanita itu cukup keras kepala dan tak menyerah. Bahkan dengan linangan air mata, mampu Reva tampilkan.
"Pulanglah, Va! Ini sudah larut malam. Tak baik kalau wanita sepertimu harus berkeliaran di jam seperti ini," ujar Agam menasehati Reva.
"Aku tak peduli, Gam. Pokoknya aku minta balikan lagi. Kita mulai semuanya dari nol lagi."
Pria itu menggeleng-geleng pelan. Agam tak akan mau lagi kembali, apa pun bujukan Reva.
"Sudahlah, jangan kau paksa aku lagi untuk balikan. Kita sudahi saja."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com