Bu Angel terlihat bingung untuk memberi hadiah pada Alisa malam ini. Wanita paruh baya itu duduk di kursi rias sembari memoles bedak di wajah. Sementara Pak Surya, sedang menatapnya dari belakang dengan penuh curiga. Sang suami masih duduk santai di atas ranjang.
"Mau ke mana lagi pagi hari ini? Mau menemui menantu kampungan itu lagi?"
"Ayah jangan ngomong seperti itu, ya. Alisa bukan wanita kampungan."
"Loh, memang iya. Dia itu kampungan, bu."
"Taulah, terserah ayah saja. Ibu tak mau berdebat sepagi ini."
Pak Surya membuang napas dengan kasar. Sang istri pasti akan pergi menemui Alisa lagi di sana. Harus dengan cara apa lagi, agar melarang istrinya pergi.
Bu Angel tak akan mendengarkan apa kata sang suami lagi, kalau masih saja melarangnya untuk bertemu dengan Alisa dan juga cucunya di sana. Ia tak ingin, permusuhan ini terus terjadi sampai nanti. Bu Angel akan mendamaikan keduanya dengan berbagai cara.
"Bu, tak usah datang malam ini, ya. Temani ayah aja di rumah."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com