webnovel

Godaan Cinta

"Kriiing" suara telpon di ruang kerjanya Arie.

Arie mengangkatnya. Rupanya dari Wina.

"Pah pulang enggak?" ujar Wina

"Enggak mah ... Lembur" ujar Arie

"Ya udah... Mamah kunci ya pintunya" ujar Wina

"Ya" ujar Arie

Arie melanjutkan chatnya dengan Fanny hingga pagi menyingsing. Sambil ngerjain proyeknya.

***

Ditempat terpisah tadi malam harinya dirumahnya tetangganya Wina tempat para dosen biasanya berkumpul.

"Rif suamiku sedang apa sih kok gak pulang?" tanya Wina

"Bikin website, tapi awas dia punya kenalan cewek loh" ujar Arif

"Ah masa, bohong ah, Arie mah bageur" Wina gak percaya dan yakin kalau Arie orang yang baik.

"ihhh sok wae tanyakeun" Arif nyuruh Wina tanyain sendiri

"Saha awewena rif?" tanya Wina menanyakan siapa perempuannya

"Namanya Fanny, geulis deui .... Kade lah" ujar Arif agar Wina berhati hati karena cantik orangnya bernama Fanny.

Wina pulang ke rumahnya. Ferdinand udah tertidur.

Wina hanya terdiam. Antara berpikir, setengah percaya atau tidak. Tapi patut diselidiki.

Ia berpikir, mungkinkah ini karma karena ia juga udah selingkuh dengan si dokter itu. Atau mungkin Arie balas dendam aja.

Wina gundah gulana. Ia melihat cermin. Kemudian ia mulai mengoleskan krim malam. Dan melihat masakannya yang ia masak sudah dingin. Ia segera menutup dengan tudung saji.

***

Sementara Arie terus melakukan chatnya. Juga sesekali ngupload websitenya. Nunggu uploadnya selesai ia chat lagi dengan Fanny.

Orang yang baru dikenalnya tapi sudah menarik hatinya. Arie tak lupa mengabadikannya dengan mengcapturenya.

Pagi pagi Arie pulang sebelum shubuh. Jam empat pagi.

Wina membukanya.

Seperti biasa Wina menyalaminya. Obrolan dengan Arif sempat dilupakannya. Karena ia gak terlalu menganggap serius.

Rupanya Arie sudah horny karena semaleman bergadang buka situs porno dan buka bukaan dengan Fanny. Dan Wina sebagai pelampiasannya.

Diciuminya Wina.

Wina hanya menggeliat.

"Iih Aa apa apaan" ujar Wina tapi senang.

"Aa pengen ngewwwe sama Wina" ujar Arie

Diciuminya Wina, langsung dibuka dasternya, BHnya dan celana dalamnya.

Arie menciumi pantatnya Wina. Dan memasukkan jari jemarinya dilubang kewanitaannya.

Sekarang Arie lebih hot dibanding sebelumnya. Maklum ia banyak belajar dari video hotnya. Diangkatnya kasur busa ditaro dilantai. Karena kalau pakai ranjang suka bunyi.

Arie merebahkan Wina di kasur busa yang ada dilantai.

Arie posisi berdiri diantara pahanya Wina. Sementara Wina terlentang. Diangkat kakinya Wina keduanya. Dan Arie memasukkan kontolnya ke vaginanya sambil kedua tangan Arie mengangkat kedua kaki Wina. Wina hanya bertumpu kedua tangannya menahan ke kasur busanya yang ada dilantai. Arie mengangkat pantat Wina. Memasukkan kontolnya dalam dalam. Kedua kaki Wina juga tidak menyentuh kasur. Hanya kepala dan pundaknya yang menyentuh kasur.

Wina pun merasa aneh. Gaya itu gak pernah dilakukannya. Apalagi sodokan Arie terasa begitu kuat.

"Akhhh Aaa" ujar Wina

Sekarang posisi doggy style. Tapi Arie menarik rambut Wina. Kuda kudaan. Sesekali dirames susunya. Dicium punggungnya. Ditepuk pantatnya. Maju mundur dengan cepat. Masih posisi doggy style biasa tapi kedua paha Wina diangkatnya. Sehingga kakinya tidak menyentuh kasur. Arie kembali menyodok nyodok kontolnya ke vaginanya Wina.

Sepertinya belum puas. Arie memiringkan badan Wina Diangkat kaki kirinya tetapi kaki kanannya dibiarkan menyentuh kasur. Arie mengulek nguleknya.

"Arggghhh akhhh" Wina mengerang.

Arie menciumi tengkuk Wina. Menjilati punggung dan pantatnya Wina hingga paha, betis, tumit dan jari kaki Wina juga diciuminya.

Arie mendorong kembali pantatnya dan menghujamkan kemaluannya. Kaki Wina melingkar di pinggang Arie. Arie menciumi dagu Wina dan melumatnya. Menciumi leher dan telinga Wina. Mengangkat tangan Wina dan menjilati ketiak Wina, menciumi susu Wina melumatnya, memeluk erat erat. Sehingga Wina susah bernafas. Dan crooott crooottt. Arie memancarkan spermanya didalam rahim Wina. Untung aja Wina udah KB.

"iih aa kenapa? Tumben tumbenan ngewwe pagi pagi Wina curiga deh" ujar Wina

"Win mau gak nanti maen bertiga?" tanya Arie

"Sama siapa?" tanya Wina

"Ya gak tau sama dosen laki laki ada gak" ujar Arie

"Terserah Aa Wina ikut aja" rupanya Wina juga berfantasi yang sama.

Matahari udah terbit.

Arie dan Wina kelelahan.

Mungkin itulah hari hari terakhir mereka melakukan senggamanya. Karena berikutnya Wina juga mengetahui kalau Arie ada perempuan lain dikaguminya. Yaitu Fanny.

Mereka belum sempat memanggil dosen untuk bercinta. Tapi sepertinya Wina dekat dengan seorang dosen bernama mas Didi.

***

Semenjak Arie ada perempuan lain walau hanya sebatas chat dan buka bukaan di webcam, Wina jadi sering dandan, pakai lipstik yang jarang malah gak pernah dipakainya.

Sampai suatu saat Wina mengecek HPnya Arie ketika mandi.

Tentu saja Arie sudah menghapusnya sms sayangnya sama Fanny. Tapi dasar waktunya ketahuan, tiba tiba SMS masuk

"Yanda sayang lagi apa?" begitu isi sms. Walau hanya pop up tapi dapat dibacanya.

Wina cepat menulis nomor pengirimnya. Dan meletakkan kembali hpnya Arie.

Antara ya atau tidak mau memarahi Arie, Wina berusaha sabar.

Kemudian Wina pura pura ke tetangga sambil menempelkan telinganya didindingnya.

Arie selesai mandi melihat sms yang masuk. Mau membalasnya gak ada pulsa. Kemudian Arie memutar nomor telepon Julia dengan telpon rumahnya.

"Ya sayang ada apa?" tanya Arie

"Yanda aku kangen, nanti OL ya" ujar Fanny

"Yaa ... Aku masih di rumah, nanti kalau di kampus ya" ujar Arie

Kemudian.... Arie menutup telponnya.

Taraaaa ternyata Wina ada dipintu.

"Hayyyo siapa tadi sayang sayangan?" tanya Wina

"Euuu anu euu ...temen" ujar Arie

Wina beranjak mendekati telpon dan meredialnya ....

"Hallo Yanda Sayang ..." sahut diujung telpon. Seorang perempuan.

"Aa coba jelaskan siapa ini" ujar Wina

"Temen ..." ujar Arie

"Temen kok sayang sayangan?" tanya Wina

"Sekarang Arie balik tanya, dulu Wina sayang sayangan sama Dokter itu apa??? Masa temen Arie gak boleh? Apa Arie marah waktu itu sama Wina ??? Arie percaya aja sama Wina, tapi Winanya selingkuh, sekarang Ada temen Arie yang suka sama Arie, perhatian sama Arie gak boleh ??? Itu namanya egois mau menang sendiri. Sekarang Arie tanya, jawab dengan jujur ngapain aja sama dokter itu hah. Pegang pegangan tangan, meriksa pasen pegang dada pake tangan bukan pake stetoskop. Itu dokter kayak gitu ???" ujar Arie

Wina ketakutan bukan main.

"Tapi Wina khan udah minta maaf? Iya Wina khilaf waktu itu, Wina khan udah minta maaf " ujar wina

"Mana ada Wina minta maaf, cuma diem aja, Aa Dodi sama teh tita yang minta maaf" ujar Arie

"Iya sekarang Wina minta maaf, itu khan masa lalu, kenapa ungkit ungkit masa lalu? Sekarang Arie kenapa berhubungan sama cewek itu? Arif juga bilang, papah chat mesra sama cewek itu, cantik katanya, Fanny dia bilang, siapa itu Fanny, Fanny OL Fanny OL Bool??? Nyonyoo kontoooll" ujar Wina

"Ya terus kalau cantik kenapa? Udah papah mau ngajar, pagi pagi udah marah marah, gak inget tadi ngapain... Lagian makanya dulu jangan selingkuh. Ya mungkin ini karma. Ingat itu. Introspeksi aja" ujar Arie

Hari demi hari mereka marah marah.

Hal hal kecil dianggap besar.

Dan Winapun sudah mulai enggan masak, cuci baju Arie walau ada mesin cuci tapi gak dicuciin.... Tapi Wina tersadar, mungkin ini balasan bagi dirinya yang dulu pernah selingkuh..

Wina juga semakin dekat dengan mas Didi, entah cuma manas manasin atau memang membalas lagi perlakuan Arie. Dia sering duduk berduaan dengan mas Didi dosen di jurusan elektro.

Arie juga tetep Arie yang cuek. Ngajar dan tetep menjalin hubungan dengan Julia. Walaupun tak terbesit ingin menceraikan dengan Wina.

Sebetulnya ada misi Arie juga ingin menolong janda yang masuk ke dunia narkoba, ditambah jandanya cantik, ditambah perlakuan Wina juga yang pernah selingkuh, ditambah Wina gak deket dengan orang tuanya dan saudaranya, ditambah Wina suka meledek ibunya, ditambah kejutekan kakaknya Wina dan kesombongan Aa Dodi kakak iparnya yang dulu pernah disindir kalau ia sudah punya mobil, sedangkan Arie belum pumya. Lengkap sudah Godaan Rumah Tangga.

Arie semakin banyak merenung, sholat istikhoroh. Dan lihat video pernikahannya dengan Wina. Mengingat ngingat masa lalunya.

"Beh lagi ngapain beh" ujar Wulan nanyain Arie

"Ini lagi lihat video pernikahan" ujar arie

Wulan adalah mahasiswi jurusan lain tapi deket sama Arie. Cantik juga. Ngegemesin.

"Oh itu video si ibu Wina ya, sinchan kemana beh, kok jarang dibawa ke kampus" ujar Wulan

"Ada dirumah, nanti kalau kesini kalian pada godain, nangis nantinya" ujar Arie

"Habis lucu beh, gimana sih bikinnya beh kok bisa lucu" ujar Wulan

"Mau dibikinin sama babeh, ah ... Kamu aja udah kali pacaran sama sinaga itu" ledek Arie

"kok babeh tau" ujar Wulan

"Ya tahulah, semua gerak gerik mahasiswa babeh tau" ujar Arie

"Tapi aku gak gitu gituan beh" ujar Wulan

Emang Arie dosen yang deket dengan mahasiswa. Gak jaim. Dan gak killer. Kalau mahasiswa atau mahasiswi curhat suka ke Arie.

Sampe sampe ada dosen bule yang deket dengan mahasiswi, Arie juga yang dimintai untuk dateng ngelabraknya. Waktu itu dosen bule itu kedapatan berdua duaan dengan mahasiswi di rumahnya.

Kalau ada dosen yang pelit nilai, terus dosen yang suka gak hadir cuma ngasih tugas, semua mereka complain dan curhat ke Arie. Arie juga tahu si A pacarnya siapa.

Ada juga mahasiswa yang ditawar oleh dosen untuk berhubungan badan.

Ada mahasiswa yang kuliah sambil kerja jadi penyiar, sambil jualan.

Mereka yang cerita sendiri. Atau diceritain sama orang lain ke Arie.

"Ting tong" yahoo messenggernya ada yang masuk.

"Hayo siapa beh" ujar Wulan

"Temen dari Bali" ujar Arie

"Temen apa beh?" Wulan kepo

Arie membaca chatnya, rupanya Fanny curhat dikasarin sama Adung

"Ada temen kena KDRT dari pacarnya" ujar Arie

"kok gitu beh, dia apanya babeh?" tanya Wulan

"Ssst jangan bilang bilang, itu calon istri babeh" ujar Arie

"Hah ... Babeh mau nikah lagi?" tanya Wulan

"Ssst jangan keras keras" ujar Babeh

***

Zabarzad terkasih hati nurani. Gemerlap pualam. Sinar yang tak pernah redup. Terus pancarkan cahyanya. Ronanya lewati gunung emas. Apatah dayanya. Emas tlah menghalanginya.

Dialah Wina.

Tapi apadaya, pernikahannya diujung tanduk.

Arie yang terlanjur kesengsem sama Julia membuat Wina nyaris tak peduli lagi. Namun kali itu Inand menarik papahnya. Yakni arie kedalam kamar Appartemen yang sekarang hanya dihuni sama Inand dan Wina.

Karena Wina mengusir Arie, yang tidur sementara bersama Arief. Tapi waktu itu keduanya tidak bisa menolak permintaan Inand.

"Papah papah cini" Inand menarik tangan papahnya

"Iya sayang" ujar Arie

"Inand pengen andi cama papah cama mamah" maksudnya inand pengen mandi sama papah dan mamahnya.

Deggg ... Jantung Wina serasa copot, ia dan Arie lagi marahan tapi Inand mengajak mereka mandi.

"Inand sayang, mamah khan sudah mandi, masa mandi lagi" ujar Wina berbohong, padahal ia sebetulnya belum mandi.

"gak mau ... gak mau .... mau andi agiii" Inand nangis, kakiknya mengoseh ngoseh dilantai pengen mandi bersama kedua orang tuanya

"Inand ... Jangan nakal.... Inand sekarang mandi sendiri ... Nanti mamah jewer yaa" ujar Wina

"Udahlah Win gak apa apa, segitunya Wina sama Arie" ujar arie

"Enak aja ... Gak bisa.... Pokok nya sekarang papah tidur diatas ... Jangan tidur disini lagi" ujar Wina

Inand tambah nangis. Ditariknya tangan papahnya yang mau keluar.

Arie gak tega lihat anaknya.

"Udahlah mah, sekali ini aja penuhi keinginan Inand" ujar Arie

"Gak mau, enak aja.... Papah udah mau selingkuh sama cewek lain, sekarang mau deket deket lagi" ujar Wina

"Yang mau itu Inand maah" ujar arie

Arie menarik tangan Wina.

Ditariknya ke kamar mandi. Inand pun digendongnya.

Wina berusaha melepaskan tangan arie.

Tapi tenaganya tidak cukup kuat menahan tangan Arie. Wina mengalah.

Sesampainya dikamar mandi. Arie membuka baju dan celananya. Termasuk celana dalamnya. Tentu saja rudalnya keluar.

Wina menutup mukanya. Rasanya tak mau melihat lagi rudal itu.

"Mah ayok buka bajunya" ujar Arie

Wina menggeleng gelengkan kepala.

Arie membuka baju Inand.

"Punya papah besalll, ihhh seyeeemm" ujar Inand

"Sayang nanti kalau inand gede, punya inand juga besarr dan panjang seperti lokomotif" ujar Arie

"Kok ada buyuuu nya pah" Inand lihat rudal Arie ditumbuhi bulu lebat.

"Ya iyalah, ini agar melindungi rudal papah, biar gak ketahuan musuh, khan kalau tank baja ditutupi daun daun, nah kalau rudal papah ditutupinya sama bulu sayang" ujar Arie

"Emang ludal papah bisa nembak?" Tanya Inand

"Ya bisa lah, kalau rudal papah nembaknya ke rumahnya mamah, ke gunung punya mamah" ujar Arie

"Jangan .... Jangannn nanti mamahnya akiiit" ujar Inand

"Ya enggak, kalau rudal papah nembak rumah mamah justru senangin mamah, mamah gak bakalan sakiit yaa.... Ayok mandi" ujar Arie

Wina tersenyum dan cemberut sinis. Tersenyum karena Inand lucu, ceberut sinis karena sebel sama Arie.

"Udahlah sayang buka bajunya, didepan anak anak jangan marah marah ya" ujar Arie

Wina melucuti pakaiannya. Onderdilnya kelihatan. Walau payudaranya kecil tapi Arie juga masih kangen menjamahnya. Satu tangan saja bisa menggenggam susunya..

Arie merames susunya Wina.

"Papah jangan kurang ajar pah" ujar Wina menepisnya

"Mamah kok malah malah aja sama papah" ujar Inand

"Mamah enggak marah sayang. Papah jahat sama mamah" ujar wina

"Win ... Udahlah, lupakan dulu masalah yang ada ya" ujar Arie

Kali ini Wina melucuti celananya dan celana dalamnya. Itu juga yang membuat kangen Arie. Kemaluannya Wina yang mungil.

"Papah papah ... Kok mamah gak punya ludal paah ... Gak kayak papah" ujar Inand

"Mamah gak punya rudal sayang tapi mamah itu rumahnya rudal papah tempat tinggalnya rudal papah" ujar Arie

"Gimana calanya pah .... Tinggal dimana?" tanya Inand

"Ya tinggal dirumahnya mamah... Itu yang ada buyunya itu rumahnya mamah" ujar Arie

"Telusss masukin ludalnya gimana pah?" tanya Inand

"Masukinnya gini ..." ujar Arie yang mendekat ke Wina. Rudalnya Arie hendak masuk rumahnya.

"Papah ... Jangan ngajarin anak yang gak bener pah" ujar Wina

"Loh anaknya pengen lihat masukin rudalnya gimana" ujar Arie

"Udah udah gak usah diajarin ah, inand mandi..." ujar Wina

Arie mencium bibir Wina. Merames rames susu Wina. Menguluminya.

Menciumi lehernya Wina. Winapun reflex membalesnya. Menciumi Arie. Ia melupakan apa yang telah terjadi.

Arie mendorong Wina ke Dinding kamar mandinya. Diangkatnya Wina agak keatas. Rudalnya Arie masuk ke sarangnya.

Inand hanya melihat.

"Teluss paah, udah macukkk belum ludalnya" ujar Inand

"Iya ini sayang nah ini udah masuk" ujar Arie memasukkan rudalnya

"Kok ilang pah ludalnya" tanya Inand.

"Ya nanti papah maju mundur dulu ya rudalnya, biar pas bobonya" Arie maju mundur menyodok nyodok sarang rudalnya.

"Aaahhhhhhhhhh" wina merasakan nikmatnya

"Oohhhhhhhkkkk" Ariepun demikian.

Dasar inand, dia naik bak mandi dan naik ke punggung Arie yang sedang gencarnya masukin rudalnya. Maju mundur.

"Aduh momokwina sakiit paaah" ujar wina yang lubang kemaluannya sempit.

"Papah kacian mamah paaahh.... Mamah akiit tuhhh" ujar Inand yang naik kepunggung Arie sambil menjambak rambut Arie

"Iya sayang, rumah rudalnya sempit, jdi mamahnya sakiit tapi ini sakit enak sayang ya khan mah" ujar Arie

Wina cuma melotot sama Arie.

"Mamah benel gak akiit?" tanya Inand

Wina terpaksa senyum

"Iyaaa sayang gak sakiit kok ..... Aaahhhhhhhkkk, enak paah" ujar Wina yang sepertinya keenakan

Kedua kaki Wina melingkar dipinggang Arie. Arie terus meneeus menekan nekan pantatnya maju mundur. Sementar Inand naik dipunggung Arie memegang erat leher Arie.

Arie menciumi bibir Wina.

"Udaaaaah paah maaaandi duuu ....lluu, aaaatau maaaau pin ...daaaah diiii .ranjaaang? .... Aaahhhhhkkkk ... Enaaaaakk paah" tanya Wina

"Iiiiyyyyaaaa maaaahhhh .... Teeeeruuusiiiinn duuu luuuu aaaajaaaaa..... Taaanggguuuunggg ..... Lagiiii eeenaaakkkk" jawabb Arie

"Gaaaakk maaauuu .... Maaauuu diii kaaammaaallll aaannndiii aaajjaaaa" malah inand ikut nimbrunggg

"Ceprroottt ceprrottt ceprrooott" suaraa kemaluannya Wina yang sudah agak banjir dengan cairan momoknya... Momoknyaaa udah mengeluaarkan lendir.

Arie mengangkat pantatnya Wina keatas. Bersender didindingngya dan kakinya wina sampai ke pundaknya Arie. Konon aja Inand ikut naik gak mau kalah.

Arie menciumi nonoknya Wina.

"Papaaahh jangan gigit mamah paah" ujar Inand yang sekarang ikut naik dipundak Inand. Wina memegang badan Inand.

"Paah nanti jatuh paah" ujar Wina

"Enggaak gigit sayang. Ini lagi bersihin rumahnya mamah" ujar Arie yang terus menjilatinya .... Menjilaati selangkangannya ... Menguluminyaaa.... Terasa cairan sepet wina.

"Aakhhhhhhhh" Wina merasa keenakan lidahnya Arie memainkan klitorisnya...

"Yaa udah kita pindah ke kamar aja yaa" ujar Arie menggendong Wina, sementara Inand juga digendong dipundaknya.

Arie menjatuhkan Wina dan Inand ke kasur.

Arie kemudian memburu kemaluannya Wina.

Wina membuka selangkangannya lebar lebar. Dan melingkarkan kakinya dipundak Arie.

Sementara Inand naik dipunggung Arie. Dia senang aja layaknya kuda kudaan.

Arie memasukkan jempolnya di nonoknya wina.. Memutar mutarnya. Wina hanya menengadah dan merasakan kenikmatannya.

"Udaaah paah masukiin lagiii rudalnya paaah" ujar Wina

"Iyaaa paah ludalnya masukin ke lumahh mamah paah" ujar Inand.

"Bentaarr rumahnya lagi dipel sama lidah papaah yaaa ... Biar bersih" ujar Arie yang menjulurkan lidahnya diantara belahann pepeknya Wina.

"Aaahhhhhkkkhhh" Wina mengerang kenikmatan

"Hemmmmm"

Pepeknya Wina agak kemerahan.

Kemudia Arie menciumi dan menjilatii perutnya, dadanya, susunya lehernya dagunya, bibirnya, hidungnya, telinganya, pipinya dan matanya Wina

Arie ancang ancang, mengarahkan rudalnya. Siap menyodok nyodok Wina. Pertama kepalanya digerak gerakan diantara belahannya. Diputar puter. Dimasukkan sedikit kepalanya, terus dikeluarkan lagi. Dimasukkan lagi kepalanya. Dikeluarkan lagi.

Tampak ada cairan yang keluar dari vaginanya. Arie mencoleknya dengan telunjuk dan diicipnya dengan mulutnya. Terasa cirannya kecut asem. Tapi enak.

"Jleebbb jleebbb jleeebbb" Arie memasukkan penuh rudalnya.

"Aaakkhhhh enaaakk sayaang" ujar wina

Arie menekan nekan pantatnya maju mundur.

Sementara Inand dipunggung Arie ikut mukul mukul Arie layaknya joki kuda. Arie berciuman dan berpaguttannn.

"Akhhhhhhhhhh" Wina melenguh keenakan

"Ooookhhhhh" Ariepun demikian

"Hiyyyyaaaa" inand tetep jadi koboy.

Lama mereka melakukan posisi itu.

Sekarang Wina nungging dan Inand naik di punggung Wina sementara Arie menyodok nyodok dengan rudalnya.

"Inaaaand beraaaat maaaamaaaah sayaaaangggg, aaahhhh papaaahh" ujar wina

Arie menepuk nepuk pantatnya Wina....

Inand melihat Arie nepuk nepuk pantatnya Wina malah dia ngikutin menepuk nepuk pantatnya Wina.

"Papaah ludalnya kok kelual maccuuk lumah mamah paaah" tanya Inand

"Iya rudaaalnya laaagi paaarkir sayaaang, biar rumaaaahnya maaamah gak sempiiiitt jaaadi haaaarus digedeeein ruuuumahnyaaa sayaaaang" ujar Arie ngosngosan

"Aaahhhhh hisssssshhh" Wina sepertinya klimaks

"Ooohhhh yeeeessss aaakhhhh" Arie juga klimaksss.....

Dikeluarkan spermanya didalam. Arie mencabut rudalnya.

"Paaahhh kok dikelualin ludalnya paah" ujar Inand

"Paaahhh ... Kok ludalnya basaah paah"

"Iya sayang. Rudalnya udah nembak didalam rumahnya mamah" ujar Arie

"Aakhhh " wina tertelungkup lemas.

"Mamah kenapa maah" tanya Inand

"Iya mamah lemes sayang mau tidur dulu yaa" ujar Wina

"Yaa tidur dulu bentar ya" ujar Arie